Trio Minang yang Berbeda
Sejarawan Belanda Harry A Poeze yang telah meneliti tentang Tan Malaka selama 40 tahun berpendapat bahwa perbedaan Trio Minang itu karena mereka lahir dari lingkungan yang berbeda.
Secara adat, Tan Malaka adalah seorang raja tapi miskin secara ekonomi. Sedangkan Hatta dan Sjahrir lahir dari keluarga kelas menengah yang mapan secara ekonomi.
Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang
Tan orang kampung, sementara Hatta dari Bukittinggi, dan Sjahrir dari Padang Panjang -- dua kota yang cukup maju pada saat itu.
Satu perbedaan lagi, Hatta dan Sjahrir masih menerima penghasilan selama dalam pembuangan. Sedangkan Tan tak punya pendapatan pasti dalam pelariannya.
Selama puluhan tahun hidupnya susah ia berteman dengan penyakit, mengabdi menjadi guru anak-anak, kuli perkebunan, dan bahkan bergaul dengan romusha di Bayah, Banten.
Baca Juga: Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius
Berbeda dengan Hatta, kendati sering berseberangan, hubungan pribadi Tan dengan Sjahrir relatif lebih bagus. Sebagai pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI), Sjahrir pernah dua kali menawari seniornya memimpin partai itu. Tapi seperti biasa, Tan menolaknya. ***
Artikel Terkait
Belajar Pendidikan Kewarganegaraan, Inilah Urutan Presiden Indonesia
Profil Kopaska TNI AL, Pasukan Elite Pembongkar Pagar Laut di Perairan Tangerang: Dibentuk Presiden Soekarno
Prodia Tolak Dikaitkan Kasus Pemerasan AKBP Bintoro, IPW Minta Semua Polisi yang Terlibat Diperiksa
Jalan Tol Arah Bandara Soekarno-Hatta Banjir Kamis Pagi: Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas, Wamen PU Turun Tangan
Presiden Prabowo Instruksikan ESDM Perbolehkan Pengecer Jual Gas 3 Kg