Baca Juga: Jalan Panjang Karier Sofia WD: Intel Perempuan, Sutradara Film, Hingga Artis Legendaris Indonesia
Saat penjagaan lengah, keempatnya mulai beraksi mengambil beragam koleksi berlian, emas dan permata dari ruang pusaka.
Aksi perampokan Kusni Kasdut itu nyaris berantakan lantaran dua petugas yang curiga dengan aktivitas mereka.
Dengan gerakan cepat, Kusni Kasdut dan komplotannya menodongkan senjata dan menyekap dua penjaga. Kusni Kasdut dengan sigap segera membobol lemari pajangan yang terdapat emas dan berlian.
Baca Juga: Sejarah Piala Eropa atau Euro: Diawali Mimpi Henri Delaunay, Sudah Tiga Kali Ganti Nama
Dalam perampokan tersebut, Kusni Kasdut dan komplotannya menembak seorang petugas. Mereka kemudian berhasil melarikan diri sebelum polisi tiba di Museum Gajah.
Terkenal dengan Sebutan 'Si Kancil'
Setelah merampok Museum Gajah, Kusni Kasdut dan komplotannya mencoba menjual berlian hasil jarahannya ke pegadaian.
Namun apa lacur, petugas pegadaian yang curiga dengan bentuk berlian itu segera melapor kepada polisi.
Alhasil Kusni pun tertangkap. Ia kemudian mendekam di balik jeruji besi hingga mendapat vonis hukuman mati pada tahun 1969.
Tak percuma dia mendapat gelar 'Si Kancil'. Sebab, selama jeda eksekusi mati Kusni berhasil melarikan diri sejumlah penjara.
Total ia berhasil kabur dari penjara sebanyak delapan kali. Kusni Kasdut terakhir kabur dari penjara pada 10 September 1979.
Baca Juga: Buronan Legendaris Eddy Sampak: Perampok Tersadis Bunuh 4 Tentara, Buron 22 Tahun, Tertangkap Saat Sudah Jadi Tokoh Agama
Kapolri saat itu, Letjen Awaloedin Djamin memerintahkan seluruh polisi di Pulau Jawa untuk mencari keberadaan Kusni Kasdut.
Tujuh hari kemudian, polisi berhasil menangkap perampok legendaris di Indonesia ini.
Sebelum menjalani eksekusi di depan regu tembak, Kusni sempat mengajukan grasi kepada Presiden Soeharto namun mendapat penolakan.
Baca Juga: Pembunuhan Johnny Mangi, Petrus, dan Teror Dahsyat Orde Baru ke Pers Indonesia
Regu tembak mengeksekusi Kusni Kasdut di sebuah tempat di kawasan Gresik, Jawa Timur, pada 16 Februari 1980. Berakhirlah sepak terjang Kusni Kasdut, pejuang kemerdekaan yang kecewa dan jadi perampok fenomenal. ***
Artikel Terkait
Drone Serangan Pangkalan Militer AS di Suriah, 6 Pejuang Kurdi Tewas
Atlet Bulutangis Legendaris Masuk Struktur Pengurus PBSI 2024-2028, Salah Satunya Christian Hadinata
Sr Fransesco Marianti, Pendidik Legendaris Santa Ursula, Berpulang
Marselino Jadi korban Perampokan! Kaca Mobil Pecah dan Tas LV Hilang
Perampokan dan Penculikan ‘Geng Rusia’ Terhadap WNA Ukraina di Bali: Pulau Dewata Sedang Tidak Baik-baik Saja