• Senin, 22 Desember 2025

Gaya Bisnis Starbucks, Praktik Bank Berkedok Gerai Kopi yang Menakutkan Industri Perbankan Dunia

Photo Author
- Selasa, 15 Agustus 2023 | 08:00 WIB
Starbucks berdiri berkat guru bahasa Inggris, Jerry Baldwin; guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon Bowker. Foto: Starbucks
Starbucks berdiri berkat guru bahasa Inggris, Jerry Baldwin; guru sejarah Zev Siegl, dan penulis Gordon Bowker. Foto: Starbucks

Meninggalkan kariernya di perusahaan manufaktur kopi asal Swedia, Hammarplast, Schultz memutuskan bergabung ke Starbucks. Ia menjadi manajer retail operations and marketing pada tahun 1982.

Baca Juga: Sepatu Dr Martens: Sepatu Bikinan Dokter Jerman yang Jadi Ikon Anak Skena, Nyaris Bangkrut Akibat Tinggalkan Value Antikemapanan

-
Howard Schultz, pria di balik kesuksesan Starbucks. Foto: startuptalky.com

Tiga tahun kemudian, Schultz memutuskan mundur setelah tak dapat mengajak Baldwin dan Bowker untuk mengembangkan ide membuat kafe seperti di Italia yang menjamur.

Kemudian ia memulai rantai kopinya sendiri yang disebut Il Giornale. Usahanya sukses dan berkembang ke beberapa kota di AS.

Lalu pada 1987, Schultz membeli Starbucks melalui bendera Il Giornale dari tangan Baldwin dan Bowker dengan dukungan investor.

Baca Juga: Mengenal John D Arnold, Penyuka Matematika yang Jadi Legenda Trader AS di Usia Belia

Howard Schultz pun mengangkat diri sebagai CEO baru hingga berhasil mengepakan sayap bisnis Starbucks ke pelosok dunia.

Di tangan Schultz, Starbucks akhirnya mengembangkan gerai yang berkonsep kafe hingga mencapai 2.000 gerai.

Sejak saat itu Starbucks terus melaju dengan puluhan juta pelanggan yang tersebar di berbagai negara.

Baca Juga: Pendiri KFC Kolonel Sanders: Bersahabat dengan Kegagalan, Resepnya Ditolak 1.008 Restoran, Baru Sukses di Usia 60 Tahun

Tergerus Bisnis Properti

Pada 2001, Schultz mengumumkan mundur dari jabatan CEO. Ini diikuti dengan mengurangi kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.

Sayangnya bisnis ini juga tak tahan krisis. Pada 2008, ketika negeri Paman Sam mengalami puncak krisis karena kejatuhan harga properti, bisnis Starbucks ikut terkena getahnya.

Mereka harus menutup 600 gerainya. Satu tahun berlalu, krisis ekonomi AS belum mereda dan berimbas 300 gerai lainnya harus menutup diri. Dampak lainnya, ribuan karyawan terkena PHK.

Baca Juga: Mikhail Kalashnikov, Pencipta Senapan Serbu 'Sejuta umat' AK-47 yang Merasa Berdosa di Akhir Hidupnya

Merasa terpanggil, Howard Schultz kembali ke kursi CEO. Di tengah kondisi bisnis yang lesu, keluarlah reformasi radikal yang fundamental terhadap konsep bisnis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X