• Senin, 22 Desember 2025

Reformasi Tak Setengah Hati, Kisah Georgia Berantas Korupsi Bisa Jadi Inspirasi Presiden Prabowo

Photo Author
- Rabu, 26 Februari 2025 | 13:30 WIB
Georgia bangkit setelah berhasil melakukan pemberantasan korupsi yang mengakar. (pexels/Tomas Malik)
Georgia bangkit setelah berhasil melakukan pemberantasan korupsi yang mengakar. (pexels/Tomas Malik)

Baca Juga: Pertalite Diduga Dioplos Jadi Pertamax, Masyarakat Bisa Gugat dan Minta Ganti Rugi ke Pertamina

Sistem penguatan pemungutan pajak, bea cukai, peraturan bisnis, pendaftaran publik, ujian pendidikan tinggi, serta pemerintahan daerah menjadi hal-hal yang diperbaiki pemerintah.

Pemerintah juga menerapkan deregulasi bisnis serta desentralisasi layanan kota sebagai langkah reformasi antikorupsi.

2. Reformasi menyeluruh polisi Untuk

mengembalikan kredibilitas polisi yang sangat korup, Georgia memecat total 16.000 polisi lalu lintas dalam waktu semalam dan membuka rekrutmen untuk mencari petugas baru.

Baca Juga: Diskon Listrik PLN 50 Persen Masih Berlaku saat Tagihan di Bulan Puasa Ramadan

Petugas yang direkrut berasal dari universitas dan program hukum. Para polisi akan mendapatkan pelatihan dan masa percobaan enam bulan. Mereka juga melakukan kampanye untuk memperbaiki citra kepolisian.

Pemerintah juga memperkenalkan saluran telepon darurat 24 jam yang memungkinkan warga melaporkan polisi yang melakukan suap. CCTV juga dipasang di sepanjang jalan raya untuk merekam bukti pelanggaran oleh polisi dan warga.

Pencegahan korupsi oleh polisi dilakukan pula dengan meningkatkan gaji mereka dan merenovasi gedung-gedung kepolisian. Sistem pelayanan oleh polisi pun diberbaiki.

Baca Juga: Jadi Pemateri Retret, Menteri Maman Ajak Kepala Daerah Optimalkan Belanja Daerah Dukung UMKM

Kondisi Georgia membaik

Upaya antikorupsi yang dilakukan pemerintah Georgia membuat kondisi negara tersebut membaik sejak 2004.

Pemerintah Georgia berhasil menghilangkan banyak lembaga korup, mengadili penjahat dan pejabat atas tuduhan penggelapan pajak, korupsi, dan kriminalitas, serta membangun lembaga publik baru yang lebih baik.

Walau kondisinya membaik, lembaga pelayanan publik butuh waktu lama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, pengelolaan negara yang aktif membantu proses reformasi antikorupsi di Georgia.

Baca Juga: Prabowo: Siapa Bilang Indonesia Gelap? Ekonomi Kita Akan Melesat!

Georgia menjadi negara ke-53 yang paling tidak korup dari 180 negara kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah, menurut Indeks Persepsi Korupsi 2024 yang dilaporkan Transparency International.

Posisi ini menunjukkan Georgia berhasil menjadi contoh keberhasilan reformasi antikorupsi. Selama 15 tahun terakhir, Georgia mengalami kemajuan signifikan dalam mengurangi korupsi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X