KONTEKS.CO.ID - Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ekonomi Indonesia diproyeksikan akan lebih unggul dibandingkan negara-negara lain pada 2050, bahkan melampaui Jerman dan Jepang.
Pernyataan ini merujuk pada prediksi ekonomi dari lembaga keuangan global, termasuk Goldman Sachs.
Prediksi Posisi Ekonomi Indonesia di Masa Depan
Dalam pidatonya di acara Penutupan Kongres VI Partai Demokrat, Prabowo mengungkapkan bahwa berdasarkan proyeksi ekonomi, pada 2050 Tiongkok akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia, disusul Amerika Serikat di posisi kedua, India di posisi ketiga, dan Indonesia di peringkat keempat.
Baca Juga: Respons Komdigi Ketika Luhut Bermimpin RI Bikin AI Open Source
"Beberapa hari yang lalu ada suatu prediksi ekonomi dan statistik yang menyatakan bahwa kita ini akan menjadi salah satu ekonomi terbesar. Nomor satu tetap Tiongkok, Amerika nomor dua, nomor tiga India, dan Indonesia di posisi keempat," kata Prabowo, dikutip dari akun YouTube Partai Demokrat, Selasa 25 Februari 2025.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa dalam 25 tahun ke depan, ekonomi Indonesia bisa melampaui negara-negara maju seperti Jerman dan Inggris.
"China nomor satu tahun 2050, India nomor 3, Indonesia nomor 4. Itu hanya dalam 25 tahun ke depan. Indonesia bisa berada di atas Jerman, Jepang, Inggris, dan Prancis. Kok ada yang masih bilang masa depan Indonesia gelap?" ujarnya.
Baca Juga: Penuh Peluh, Rachel dan Trias Melaju ke Babak 16 Besar German Open 2025
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Prediksi ini didasarkan pada potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat. Indonesia memiliki populasi besar, sumber daya alam yang melimpah, serta pertumbuhan sektor digital dan industri manufaktur yang pesat.
Namun, keberhasilan dalam mencapai posisi ini bergantung pada beberapa faktor, termasuk stabilitas politik, reformasi ekonomi, serta investasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia.
Para ekonom menyebut bahwa untuk mencapai target ini, Indonesia harus meningkatkan produktivitas tenaga kerja, memperkuat daya saing industri, dan memastikan kebijakan ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan bisnis.
Baca Juga: Mengenal Bitcoin: Cara Kerja, Sejarah, dan Negara yang Mengadopsinya
Respons terhadap Isu 'Indonesia Gelap'
Pernyataan Prabowo ini juga menjadi tanggapan terhadap munculnya gerakan "Indonesia Gelap" dan tagar #KaburAjaDulu yang ramai di media sosial.
Gerakan ini diinisiasi oleh mahasiswa dan sebagian masyarakat yang merasa khawatir dengan kondisi politik dan ekonomi saat ini.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Artikel Terkait
Ramai Tagar Kabur Aja Dulu, Sepertinya Tak Ada Harapan di Negara Sendiri
Tanggapi Indonesia Gelap, Eddy Soeparno Ajak Masyarakat Tetap Optimistis
Aksi Indonesia Gelap, Ekspresi Kekecewaan dan Pencarian Arah Bangsa
Viral Tagar Kabur Aja Dulu! Ini Perbandingan Gaji Di Indonesia vs Dunia
Dubes Jepang Ajak Pelajar dan Pekerja RI ke Negaranya di Tengah Viralnya Tagar Kabur Aja Dulu Viral