KONTEKS.CO.ID - Media sosial ramai dengan tagar #KaburAjaDulu, yang berisi ajakan atau keinginan untuk meninggalkan Indonesia dan mencari peruntungan ke luar negeri.
Kemunculan hastaq #KaburAjaDulu berkaitan dengan banyak PHK massal hingga kabar efisiensi anggaran oleh pemerintah.
Banyak WNI yang ingin mencari pekerjaan di luar negeri membuat tagar #KabuAjaDulu ramai diperbicangkan.
Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, fenomen ini justru menjadi tantangan Indonesia untuk membuka banyak lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Pegadaian Akumulasi 31,6 Ton Emas, OJK Susun Roadmap Bullion Nasional
Bekerja di Luar Negeri, Tingkatkan Skill dan Kembali Membangun Indonesia
Menaker Yassierli mengatakan, kemunculan tagar tersebut adalah bentuk penyampaian aspirasi dan menjadi perhatian untuk pemerintah. Pemerintah memiliki tantangan untuk memperbanyak lapangan pekerjaan.
“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka,” ujar Menaker Yassierli saat menemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 17 Februari 2025.
“Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan dan concern kami,” katanya.
Ia juga membenarkan kalau ada kesempatan yang terbuka untuk bekerja di luar negri. Namun penting untuk meningkatkan skill di luar negeri bisa untuk membangun negeri saat kembali.
“Memang di satu sisi saya melihat ada kesempatan kerja di luar, memang ada ya jadi semangatnya bukan kabur,” ujarnya.
“Kalau memang ingin untuk meningkatkan skill dan ada peluang kerja di luar negeri, kemudian kembali ke Indonesia bisa membangun negeri, ya tidak masalah,” ujar Menaker lagi.
Baca Juga: Dibanderol Hampir Setengah Miliar Rupiah, Cek Kecanggihan Aion V yang Meluncur di IIMS 2025
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi juga mengingatkan untuk memiliki skill sebelum memutuskan keluar negeri. Ia juga mengingatkan untuk masuk ke negara tujuan sesuai dengan prosedur yang legal.