• Senin, 22 Desember 2025

Wajibkan Karyawan Nikah Sebelum 2025 atau Dipecat, Perusahaan China Tuai Kritikan Keras

Photo Author
- Selasa, 25 Februari 2025 | 09:10 WIB
Perusahaan kimia asal China ancam pecat karyawan bila tidak menikah sampai September 2025 (pixabay)
Perusahaan kimia asal China ancam pecat karyawan bila tidak menikah sampai September 2025 (pixabay)

 

KONTEKS.CO.ID - Perusahaan kimia asal China menuai kritik keras setelah mengeluarkan kebijakan kontroversial. Mereka mewajibkan karyawannya menikah sebelum September 2025 atau menghadapi pemecatan.

Perusahaan tersebut adalah Shuntian Chemical Group yang berbasis di Provinsi Shandong. Mereka menerapkan aturan ini sejak Januari dengan dalih meningkatkan angka pernikahan di kalangan pegawai berusia 28 hingga 58 tahun.

Melansir dari Malay Mail, Senin 24 Februari 2025. Kebijakan ini memiliki tahapan sanksi bagi karyawan yang tetap lajang. 

Baca Juga: Park Bom Sebut Dirinya Istri Sang Aktor, Agensi Lee Min Ho Buka Suara

Mereka yang masih belum menikah hingga Maret diwajibkan menulis surat kritik diri. Jika status lajang ini masih bertahan hingga Juni, mereka akan menjalani evaluasi. 

Terakhir, apabila status tersebut belum berubah hingga September, sanksi pemecatan akan diberikan pada karyawan terkait.

Dalam pengumuman resminya, perusahaan menganggap lajang adalah bentuk ketidaksetiaan dan ketidakpatuhan terhadap nilai-nilai tradisional China.

Baca Juga: PP PBSI Dukung Menjamurnya Komunitas Badminton di Indonesia

"Tidak menanggapi seruan pemerintah untuk meningkatkan angka pernikahan adalah tindakan tidak loyal. Tidak mendengarkan orang tua berarti tidak berbakti. Membiarkan diri tetap lajang adalah ketidakbaikan. Mengecewakan harapan rekan kerja adalah tindakan yang tidak adil," demikian bunyi pernyataan perusahaan yang dikutip oleh SCMP.

Ditentang Berbagai Pihak

Kebijakan tersebut tentu segera ditentang oleh otoritas ketenagakerjaan setempat yang menyatakan bahwa aturan tersebut ilegal. 

Dalam waktu satu hari, perusahaan menarik kembali kebijakan tersebut dan mengonfirmasi bahwa tidak ada karyawan yang dipecat karena status pernikahan mereka.

Baca Juga: Harga Tiket dan Cara Menuju Aviary Park Bintaro Creative District, Wisata Edukasi Keluarga

Melansir dari Liputan6, pengumuman ini langsung memicu kemarahan publik.

Sejumlah netizen bahkan sampai mempertanyakan apakah langkah berikutnya adalah menghukum karyawan yang menikah tetapi tidak memiliki anak. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X