Jika demikian, Gunung Padang termasuk salah satu candi berundak tertua di Indonesia yang dikenal sebagai punden berundak.
Situs ini merupakan yang terbesar dan paling terkenal di antara jenisnya, meski monumen serupa juga ditemukan di berbagai wilayah Jawa.
Baca Juga: MAKI: Hantam Korupsi, Kejagung Jangan Keras ke Luar Tapi Lembek ke Dalam!
Bangunan-bangunan tersebut didirikan oleh masyarakat penganut kepercayaan animisme tradisional sepanjang milenium pertama dan awal milenium kedua Masehi.
Pada masa itu, mereka telah menjalin kontak dengan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha yang berkembang di pesisir Jawa, Sumatra, serta pulau-pulau besar lainnya di Nusantara.
Motivasi dan keyakinan para pembangun awal punden berundak dapat ditelusuri sebagian karena tradisi megalitik serupa masih bertahan di berbagai wilayah Indonesia hingga kini.
Baca Juga: Ini Alasan KPK Segel Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Saat OTT Bupati Ade Kuswara Kunang
Arkeolog Harry Truman Simanjuntak dari Pusat Studi Prasejarah dan Austronesia menjelaskan bahwa masyarakat membangun struktur megalitik untuk mengenang sekaligus menenangkan arwah leluhur.
“Praktik ini didasarkan pada keyakinan bahwa roh para leluhur memiliki kekuatan untuk memberikan berkah berupa kemakmuran, kesuburan, dan keberuntungan,” ujarnya.
“Mereka juga diyakini mampu mendatangkan bencana bagi komunitas di sekitarnya.”
Baca Juga: Bocoran Spesifikasi Lengkap vivo X200T Mengungkap Perangkat yang Sangat Familiar, Ponsel Apa Itu?
Setiap kelompok yang sanggup mengerahkan tenaga kerja untuk membangun dan merawat punden berundak sebesar Gunung Padang, kata dia, tentu memiliki motivasi kuat untuk menjaga hubungan baik dengan para leluhur.***
Artikel Terkait
Gunung Padang, Situs Prasejarah Cianjur yang Masih Jadi Misteri
Misteri Gunung Padang yang Diklaim Sebagai Piramida Tertua, Ini Faktanya
Situs Gunung Padang Tahun Ini Mulai Restorasi
Gunung Hayli Gubbi Meletus, Ahli ITB Ungkap Risiko Gunung Api Dormant di Indonesia