Proses Dekontaminasi Tuntas, Puluhan Pabrik Terdampak Cs-137 di Cikande Banten Diklaim Aman

KONTEKS.CO.ID - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Cs-137 menegaskan proses dekontaminasi fasilitas industri yang terdampak paparan Cesium-137 (Cs-137) di kawasan Cikande, Banten, telah tuntas sepenuhnya.

Puluhan pabrik dan lapak rongsokan yang sebelumnya tercemar kini diklaim aman setelah melalui serangkaian prosedur pembersihan intensif.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas, Bara Krishna Hasibuan, menyampaikan bahwa seluruh 22 pabrik serta 13 junkyard yang sempat menerima sebaran material radioaktif telah melewati tahap dekontaminasi tanpa ada temuan baru.

Baca Juga: BRIN: Limbah Cesium-137 Cikande Disimpan Sampai Meluruh, Opsi Olah Tanah Dikaji

“Saya ingin tegaskan bahwa daftar perusahaan-perusahaan yang keluar minggu lalu itu semuanya sebetulnya sudah didekontaminasi. Sudah bersih,” ungkap Bara, Selasa, 18 November 2025.

Ia menegaskan, daftar yang beredar pekan lalu bukan indikasi adanya lokasi tambahan yang terpapar, melainkan data lama Kementerian Perindustrian yang sudah ditangani sejak awal.

Produk Charoen Pokphand Dipastikan Aman

Bara juga menyinggung kekhawatiran publik terhadap fasilitas milik PT Charoen Pokphand Indonesia, salah satu pabrik yang masuk daftar terdampak.

Ia memastikan lokasi tersebut telah melalui tahap dekontaminasi, dan tidak ditemukan paparan pada produk yang diproduksi pabrik.

“Saya katakan itu juga sudah dilakukan dekontaminasi. Produk yang mereka hasilkan itu semuanya bisa dikatakan clear, tidak ada kontaminasi,” tegasnya.

Paparan Cs-137 diketahui berasal dari scrap metal terkontaminasi yang diolah pada fasilitas peleburan PT Peter Metal Technology (PMT). Material radioaktif menguap saat dilebur dan terbawa angin ke beberapa titik di kawasan industri Cikande.

Baca Juga: Menteri Hanif: Pencemaran Radioaktif Cesium-137 di Cikande Akibat Kelalaian PT Peter Metal Technology

Nihil Kendaraan Terdeteksi Terkontaminasi

Untuk mencegah pergeseran material radioaktif ke luar kawasan industri, pemerintah memasang Radiation Portal Monitor (RPM) di akses keluar Cikande.

Perangkat itu beroperasi selama empat minggu terakhir dan tidak menemukan satupun kendaraan dengan paparan radiasi.