KONTEKS.CO.ID - Sebuah kebun cengkih di Lampung mengalami kontaminasi Cesium-137 atau isotop radioaktif.
Kontaminasi itu terdeteksi masih dalam tingkat terbatas dan belum menyebar ke komoditas lain.
Hal itu disampaikan Satgas yang menangani kasus kontaminasi radioaktif pada Senin 13 Oktober 2025.
Baca Juga: Usut Korupsi Anoda Logam, KPK Periksa 4 Orang dari Antam
Juru bicara Satgas, Bara Hasibuan, mengatakan cengkeh dari kebun tersebut belum akan dijual hingga hasil uji laboratorium lanjutan keluar.
Ia menambahkan, otoritas masih menelusuri sumber kontaminasi tersebut.
Satgas belum mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai lokasi kebun.
Baca Juga: Keracunan Menu MBG Lagi, Belasan Siswa di Karanganyar Pusing dan Muntah Usai Santap Ayam Katsu
Indonesia dalam beberapa pekan terakhir tengah menyelidiki sejumlah kasus kontaminasi radioaktif pada beberapa produk dan telah membentuk Satgas khusus untuk menangani persoalan ini.
Tim tersebut juga telah menjalin komunikasi dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dan otoritas Amerika Serikat.
Kontaminasi pertama kali terdeteksi pada Agustus lalu dalam satu pengiriman udang ke Amerika Serikat oleh perusahaan lokal.
Baca Juga: Prabowo Mendarat di Mesir, Hadiri Penandatanganan Perjanjian Penghentian Perang di Gaza
Pemerintah AS kemudian memberlakukan persyaratan sertifikasi baru bagi impor udang dan rempah-rempah dari Indonesia.
Pekan lalu, Satgas menemukan jejak Cesium-137 di 22 fasilitas di sebuah kawasan industri.
Artikel Terkait
Kasus Cengkeh dan Udang, Kini AS Perketat Pengawasan Semua Produk dari Indonesia
KLH Bakal Perkarakan PT PMT dan Pengelola Kawasan Industri Modern Cikande Terkait Radiasi Cesium-137
Buntut Radiasi Cesium-137, KLH Bakal Pidanakan PT PMT
Cikande Banten Terpapar Radiasi Cs-137: Cek Fakta Mengejutkan Bahaya Cesium bagi Kesehatan
Rumah Sebagian Warga di Cikande yang Terdampak Radiasi Radioaktif Cesium Bakal Dikosongkan
Imbas Radiasi Isotop di Udang dan Cengkeh, Pemerintah Hentikan Izin Impor Besi Tua