KONTEKS.CO.ID - Di balik mulusnya laju pemerintahan Jokowi, tersembunyi sebuah sistem yang disebut sebagai perangkap proyek.
Mantan Wakil Ketua DPD RI, Laode Ida membongkar dugaan adanya mekanisme pembagian proyek untuk mengunci loyalitas para menteri dan petinggi partai, memastikan tidak ada satu pun yang berani membangkang.
Dalam sebuah siniar yang ditayangkan di kanal Youtube Forum Keadilan TV pada Selasa, 14 Oktober 2025, Laode Ida menguraikan bahwa mekanisme ini bekerja dengan cara memasukkan seluruh menteri dan para penentu kebijakan ke dalam sebuah "perangkap" di mana mereka diberi wewenang untuk mengelola proyek-proyek pemerintah.
Baca Juga: Ubedillah Duga Ada Transaksi Gelap di Balik Bengkaknya Biaya Proyek Kereta Cepat
Sistem ini, menurutnya, dirancang secara cermat untuk menciptakan hubungan saling menguntungkan.
"Proyek itu dikelola oleh para menteri itu dan sama-sama memperoleh bagian atau sama-sama saling menguntungkan ya," ujarnya.
Dengan adanya keuntungan bersama ini, para pejabat tinggi tersebut menjadi terikat dan sangat sulit untuk menentang kebijakan presiden.
Konsekuensi bagi mereka yang berani melawan pun tidak main-main. Ia bahkan menuding nasib yang menimpa mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, adalah contoh nyata dari akibat pembangkangan.
Baca Juga: Ramai di Medsos, Lender Keluhkan Gagal Bayar Miliaran Rupiah di Fintech P2P Dana Syariah Indonesia
"Kalau sudah dikasih bagian mengelola proyek lalu membangkang, ah itulah Tom Lembong," tegasnya, merujuk pada tekanan yang muncul setelah Tom Lembong merapat ke kubu Anies Baswedan.
Hasil dari strategi ini adalah sebuah pemerintahan yang berjalan sangat mulus bagi presiden.
Laode menggarisbawahi bahwa ini adalah alasan mengapa Jokowi bisa dengan mudah merealisasikan kebijakannya tanpa menghadapi penolakan signifikan dari kabinet maupun partai koalisi.
"Tidak ada hambatan Pak Jokowi karena semua dia sudah amankan," katanya. Namun, ia mewanti-wanti bahwa sistem ini meninggalkan warisan yang sangat problematik.
Baca Juga: Atasi Perceraian dengan 'Tepuk Sakinah', Logika Menag Nasaruddin Umar Dipertanyakan Warganet
Artikel Terkait
Tom Lembong Ungkap Awal Keretakan Hubungan dengan Jokowi, Lockdown Covid-19 hingga Kampanye Pilpres 2024
Tom Lembong: Kalau Mau Masuk Politik, Berhentilah Berbisnis!
Prof Ikrar Nusa Bhakti Sibak Sebab Jokowi Revisi UU KPK, Reformasi Polri dan Ganti Kapolri Tidak Bisa Ditawar
Pendidikan Gibran Diduga Bermasalah, Pendukung Jokowi Malah Desak Polri Usut Roy Suryo Cs
Istilah Geng Solo Dinilai Tak Tepat, Harusnya 'Geng Mulyono' atau 'Geng Jokowi'