KONTEKS.CO.ID - Penggunaan istilah 'Geng Solo' bagi orang-orang yang dekat atau loyalis Presiden RI ke-7, Joko Widodo atau Jokowi diprotes.
Adalah Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI) Nasional, Wuri Handayani yang memprotes penggunaan istilah tersebut.
Menurutnya, istilah tersebut tidak tepat. Sebab, tidak semua warga Solo picik atau zalim.
Baca Juga: Membaca Lagi Alasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pernah Ditolak Jonan, Whossh Tetap Jalan!
"Apalagi kata-kata 'Geng Solo' bahwa tidak semua orang Solo itu picik, licik, dan busuk, apalagi zalim," ucapnya dalam perbincangan di akun YouTube Refly Harun mengutip Senin, 13 Oktober 2025.
Dia pun menyampaikan istilah yang tepat sebagai pengganti 'Geng Solo' tersebut.
“Harusnya itu bukan Geng Solo, tapi Geng Mulyono atau Geng Jokowi,” ujarnya.
Baca Juga: Puluhan Narapidana Bengal Dikirim ke Lapas Super Ketat Nusakambangan
Asal Penyebutan Geng Solo
Mengutip berbagai sumber, sebutan Geng Solo pertama kali muncul dari konteks politik Indonesia saat sejumlah perwira polisi dan tentara yang pernah bertugas di Surakarta selama Joko Widodo menjabat Wali Kota mendapat promosi ke posisi strategis setelah ia menjadi presiden.
Kala itu, Jokowi dapat kepercayaan menempati posisi penting hingga timbul persepsi barisan loyalis yang membantu mengamankan karier politiknya.
Para pengamat mengaitkan kemunculan istilah ini dengan kebutuhan Jokowi untuk membangun basis kekuatan struktural guna menjaga stabilitas jelang pemilu dan menjamin kelancaran agenda pemerintah.
Baca Juga: Prabowo Siapkan 20.000 Prajurit TNI untuk Misi Perdamaian Gaza, Tunggu Keputusan DK PBB
Dalam kajian ini, istilah 'Geng Solo' tidak selalu merujuk pada sebuah organisasi formal, tetapi pada pola promosi dan penempatan orang kepercayaan.
Populer Sejak 2019
Istilah 'Geng Solo' mulai populer pada 2019 oleh Neta Pane dari Indonesia Police Watch.
Artikel Terkait
IRESS: Reshuffle Setahun Permerintahan Prabowo, Kabinet Harus Bersih dari Geng Solo
Tuntutan Minus Makzulkan Gibran, IRESS: Pesan Geng Solo Bisa 'Sahronikan' DPR
Said Didu Duga Jokowi Masih Bergerak Lewat Geng Solo di Balik Manuver Dua Periode
Enam Bocoran Pertemuan Prabowo-Jokowi, Prof Ikrar: Prabowo Akan Habisi Geng Solo dan Oligarki
Geng Solo Masih Bercokol, Prof Ikrar: The Jokowi Legacy Sangat Berbahaya Bagi Indonesia, Enggak Lulus SMP Bisa Jadi Wapres