• Senin, 22 Desember 2025

Lokasi Aksi 217, 50 Ribu Pengemudi Demo Ojol 21 Juli 2025: Hapus Aceng, Slot, dan Hub

Photo Author
- Senin, 21 Juli 2025 | 10:35 WIB
Cek lokasi Aksi 217 dan demo ojol 21 Juli 2025. (Foto X)
Cek lokasi Aksi 217 dan demo ojol 21 Juli 2025. (Foto X)

KONTEKS.CO.ID - Lokasi aksi 217 pada Senin, 21 Juli 2025 akan berlangsung di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta. 

Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia mengungkap ribuan pengemudi transportasi online dari berbagai platform akan menggelar aksi unjuk rasa pada pukul 14.00 WIB di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta pada Senin, 21 Juli 2025.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono.

Baca Juga: Aksi 217, Ojek Online Demo Massal Hari Ini Mulai Pukul 13.00 WIB, Ini 5 Tuntutan ke Presiden

"Iya mulai jam 14.00 WIB di Bundaran Patung Kuda silang Monas,” kata Igun yang dilansir pada Senin, 21 Juli 2025.

Menurut Igun, aksi tersebut akan melibatkan sekitar 50.000 driver ojol roda dua (ojol), pengemudi mobil daring (R4), hingga kurir online.

Pekerja, buruh, mahasiswa, hingga pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ikut terdampak kondisi transportasi daring, juga akan turun ke jalan.

Pihaknya para pengguna layanan ojek online, taksi online, serta jasa kurir untuk menyesuaikan rencana aktivitas pada hari aksi, karena sebagian besar pengemudi akan melakukan mogok massal.

Baca Juga: Unik, Tanggal 21 Juli Dirayakan Sebagai Hari UFO Nasional di Indonesia, Intip Asal-Usulnya

Igun menjelaskan aksi unjuk rasa tersebut merupakan bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi terhadap pemerintah yang dinilai tidak kunjung menindaklanjuti tuntutan mereka sejak aksi damai pada 20 Mei 2025 dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI.

“Aksi 217 akan berlangsung lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya sebagai bentuk akumulasi kekecewaan para pengemudi online dan kurir online," katanya.

"Aksi 217 terjadi karena tidak tegas dan tidak responsifnya Kementerian Perhubungan serta Menteri Perhubungan mewakili pemerintah dan Presiden Prabowo yang membiarkan persoalan tuntutan aksi sebelumnya secara berlarut-larut bahkan membuat suatu keputusan kontra produktif yaitu menaikan tarif ojol hingga 15%,” kata Igun.

Selain itu, Igun mengatakan aksi tersebut dilakukan karena hingga saat ini tidak ada tindak lanjut konkret dari pihak pemerintah maupun aplikator terkait lima tuntutan utama yang selama ini mereka nilai diabaikan.

Baca Juga: Gagal di Jepang, Indonesia Siapkan Amunisi dan Turunkan Semua Jagoan di China Open 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X