3. Amanah terhadap diri sendiri
Menggunakan kemampuan dan potensi diri untuk kebaikan, seperti menjaga kesehatan, waktu, dan akal.
Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ هُمْ لِاَمٰنٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُوْنَۙ
"Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya." (QS Al-Mu’minun: 8)
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah...
Baca Juga: Gerhana Matahari Total 2027: 6 Menit Dunia Gelap Total, Apa terjadi di Indonesia?
Amanah adalah nilai utama dalam Islam yang mencerminkan keimanan dan ketakwaan. Setiap muslim wajib menjaga amanah dalam segala aspek kehidupan, karena kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Dengan menjaga amanah, seseorang akan mendapatkan kepercayaan di dunia dan pahala di akhirat.
Mengkhianati amanah bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga merusak tatanan masyarakat dan merupakan bentuk pengingkaran terhadap keimanan. Oleh karena itu, setiap Muslim wajib menjaga amanah sekecil apa pun, karena kelak akan dimintai pertanggungjawaban secara langsung di hadapan Allah SWT.
Mengkhianati amanah termasuk dosa besar dan merupakan ciri orang munafik.
Rasulullah SAW menyebutkannya ke dalam ciri-ciri orang munafik:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَ إِذَااؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Orang yang mengkhianati amanah akan dimintai pertanggungjawaban di hari kiamat, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Mengkhianati amanah adalah dosa besar dalam Islam yang membawa konsekuensi serius, baik di dunia maupun di akhirat. Amanah merupakan bentuk kepercayaan yang diberikan oleh Allah, Rasul-Nya, dan sesama manusia, sehingga pengkhianatannya dianggap sebagai bentuk pengingkaran terhadap kewajiban keimanan.
Baca Juga: KPK Resmi Terima Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Segera Hirup Udara Bebas
Nabi Muhammad SAW telah memperingatkan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adalah banyaknya orang yang mengkhianati amanah, bahkan sampai-sampai orang yang amanah dianggap berkhianat, sedangkan pengkhianat justru diberi kepercayaan. Hal ini menunjukkan betapa berbahayanya pengkhianatan amanah dalam konteks sosial dan keimanan.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT...
Tobat dan pemulihan amanah memiliki dasar yang kuat dalam Alquran dan hadits. Islam mengajarkan bahwa Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat, sehingga setiap hamba yang mengkhianati amanah tetap memiliki jalan untuk kembali kepada kebenaran.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Furqan surat ke 25 ayat 71:
وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا
“Siapa yang bertobat dan beramal saleh sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenarnya.”
Artikel Terkait
Khutbah Jumat 3 Oktober 2025, Ulama MUI Ingatkan Bahaya Bermedia Sosial untuk Integrasi Bangsa
Pesan Khutbah Jumat 10 Oktober 2025: Pentingnya Membiasakan Ibadah kepada Anak Sejak Dini
Khutbah Jumat 31 Oktober 2025: Takwa Bukanlah Identitas, tapi Proses yang Berkelanjutan
Khutbah Jumat Spesial Hari Pahlawan: Momentum Mensyukuri Anugerah Kemerdekaan
Teks Khutbah Jumat 21 November 2025: Bersenang-senang dalam Pandangan Islam