Lima Cara Tetap Relevan di Era Teknologi Liar: Bukan Panik, Langsung Upgrade Diri

KONTEKS.CO.ID - Laju perkembangan teknologi belakangan ini terasa jauh lebih cepat dibanding beberapa tahun sebelumnya. Artificial intelligence berkembang pesat, pekerjaan berubah, informasi beredar tanpa henti, dan dinamika digital menciptakan tekanan baru bagi banyak orang.

Dalam kondisi ini, panik bukan hanya tidak membantu, tetapi justru membuat kita semakin tertinggal.

Agar tetap relevan, kompetitif, dan mampu mengelola dampak perubahan teknologi yang kian liar, setiap orang perlu mengupgrade diri secara berkelanjutan.

Baca Juga: Dugaan Gurita Bisnis Tambang Gubernur Sherly Tjoanda Viral, JATAM Sorot Jejak Izin yang Dinilai Janggal

Berikut lima langkah praktis atau tips yang bisa menjadi panduan dalam beradaptasi tanpa kehilangan arah:

1. Terus Belajar dan Mengasah Keterampilan Digital

Nuon Digital Indonesia (Nuon) hadirkan ratusan game PC berkualitas lewat IndiHome Add-On, dengan dukungan Digital Vending Machine® dari Bango.

Di era digital, kemampuan teknis menjadi modal utama. Memahami dasar-dasar teknologi seperti kecerdasan buatan, big data, hingga keamanan siber dapat membuka banyak peluang baru.

Mengikuti pelatihan singkat, kursus online, atau membaca perkembangan terbaru di bidang teknologi akan menjaga kompetensi tetap up to date.

Belajar bukan lagi pilihan pelengkap, tetapi kebutuhan utama untuk bertahan di pasar kerja yang terus berevolusi.

Baca Juga: Sidang Sengketa Informasi Ijazah Jokowi, UGM Ditegur Majelis KIP dengan Sederet Kejanggalan Ini

2. Jaga Kesehatan Mental dan Emosional

Mendukung kesehatan mental melalui support system. (Sumber: Freepik/freepik)

Teknologi menghadirkan kecepatan, tetapi juga tekanan. Informasi yang berlebihan, tuntutan performa, dan perubahan yang serba cepat dapat memicu stres dan kelelahan mental. Di sinilah pentingnya menjaga kesehatan emosi.

Rutinitas sederhana seperti meditasi, journaling, tidur cukup, atau menjauh dari layar beberapa jam dapat meningkatkan fokus dan kejernihan berpikir. Adaptasi teknologi tidak mungkin tercapai jika mental tak stabil.