• Minggu, 21 Desember 2025

Ini Tips Pencegahan Demam Reumatik

Photo Author
- Selasa, 11 November 2025 | 10:31 WIB
Ilustrasi demam. (Foto: canva)
Ilustrasi demam. (Foto: canva)

KONTEKS.CO.ID – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan, pencegahan adalah langkah paling efektif

IDAI menekankan bahwa pencegahan adalah langkah paling efektif, termasuk untuk penyakit demam reumatik.

Ketua UKK Kardiologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Rizky Adriansyah, M.Ked(Ped), Sp.A, Subsp.Kardio(K) di Jakarta, Selasa, 11 November 2025, menyampaikan, tips pencegahan primer untuk menghindari demam reumatik.

Tips Menghindari Demam Reumatik (DR):

* Mengobati infeksi tenggorokan SGA hingga tuntas dengan antibiotik (10-14 hari).
* Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): cuci tangan pakai sabun, tidak berbagi alat makan, tutup mulut saat batuk/bersin.
* Memperbaiki sanitasi dan ventilasi di rumah serta sekolah.
Pencegahan Sekunder (Mencegah Kekambuhan pada Anak yang

Sudah Terdiagnosis DR/Penyakit Jantung Reumatik (PJR):

* Pemberian suntik BPG secara teratur minimal selama 5 tahun atau sampai usia 21 tahun, tergantung tingkat keparahan kerusakan katup.
* "Dengan sistem rujuk balik yang baik, suntikan BPG dapat dilakukan di daerah (RS dan Puskesmas)," jelas dr. Rizky.

IDAI menekankan pentingnya komitmen bersama dari semua pihak karena untuk mengatasi PJR memerlukan kolaborasi semua pihak.

Para orangtua dan guru sebaiknya meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala radang tenggorokan dan DR, serta memastikan kepatuhan pengobatan, bagi masyarakat untuk mendorong penerapan PHBS dan lingkungan hidup yang sehat.

Rizky juga menyerukan pentingnya intervensi pemerintah melalui program skrining dan registri nasional untuk DR dan PJR.

"Yang tak kalah penting adalah pengadaan BPG di fasilitas kesehatan primer, sekunder, dan tersier," ujarnya

Dukungan data dari WASHActs (2025) memperkuat betapa mendesaknya perbaikan infrastruktur dasar karena 1,5 juta anak tidak memiliki akses fasilitas cuci tangan dengan air dan sabun di sekolah.

"[Sejumkah] 58 persen sekolah masih belum memiliki akses ke sanitasi dasar," katanya.

IDAI mengajak semua pihak untuk ambil bagian dari sehatkan jantung anak Indonesia dan selamatkan penerus bangsa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Setiawan Konteks

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X