• Minggu, 21 Desember 2025

Peneliti Jepang Terima Nobel Gegara Mengecat Kulit Sapi seperti Zebra, Efektif Lindungi dari Gangguan Lalat

Photo Author
- Minggu, 28 September 2025 | 06:34 WIB
Peneliti Jepang raih Nobel setelah mengecat kulit sapi seperti zebra (Foto: Oddity Central)
Peneliti Jepang raih Nobel setelah mengecat kulit sapi seperti zebra (Foto: Oddity Central)

KONTEKS.CO.ID - Tim peneliti Jepang belum lama ini memenangkan nadiah Nobel satir untuk sebuah studi yang menunjukkan bahwa melukis sapi dengan garis-garis putih seperti zebra secara signifikan melindungi mereka dari lalat penggigit.

Hadiah Nobel satir merupakan penghargaan yang dirancang untuk menghormati pencapaian yang pertama-tama membuat orang tertawa, dan kemudian membuat mereka berpikir.

Namun, meski mungkin disalahartikan sebagai parodi konyol, menerima hadiah Nobel satir memang membutuhkan karya ilmiah yang sesungguhnya.

Sebagai contoh, tahun ini, salah satu penghargaan diberikan kepada tim peneliti Jepang dari Pusat Penelitian Pertanian Aichi yang melakukan eksperimen unik yang menunjukkan bagaimana garis-garis seperti zebra yang dilukis pada sapi dengan cat berbahan dasar cat dapat melindungi mereka dari lalat penggigit.

Baca Juga: Dua Peneliti Muda Indonesia Torehkan Prestasi di Forum Internasional, Temukan Senyawa Baru untuk Kendalikan Diabetes

Para peneliti mengamati penurunan jumlah lalat penggigit hingga 50 persen pada hewan yang diberi garis-garis putih dibandingkan dengan yang diberi garis-garis hitam atau tidak dicat sama sekali.

Mengutip Oddity Central, Minggu, 28 September 2025, lalat penggigit merupakan salah satu hama yang paling merusak ternak, sangat memengaruhi penggembalaan dan pemberian pakan, serta menyebabkan stres yang signifikan.

Hal ini mengakibatkan penurunan pertambahan berat badan pada sapi potong dan produksi susu pada sapi perah.

Para peternak mengandalkan insektisida untuk melindungi ternak mereka, tetapi hal ini meningkatkan risiko lalat yang resistan terhadap insektisida serta daging sapi dan susu yang terkontaminasi.

Baca Juga: Heboh Kemunculan Hiu Berwarna Oranye di Laut Kosta Rika Bikin Bingung Peneliti

Untungnya, beberapa garis yang dicat dapat membantu mengurangi ketergantungan pada insektisida kimia.

Studi para peneliti Jepang ini merupakan pengembangan dari penelitian tim ilmuwan internasional dari Hongaria, Spanyol, Swedia, dan Swiss, yang menemukan bahwa lalat penggigit lebih jarang hinggap pada kuda putih dibandingkan pada kuda berwarna gelap.

Meski aasannya belum dipahami secara jelas, perbedaannya cukup signifikan sehingga memerlukan penelitian lebih lanjut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X