KONTEKS.CO.ID - Studi terbaru dari Rutgers University, Amerika Serikat, menemukan orangutan di Kalimantan memiliki strategi bertahan hidup luar biasa.
Mereka menyesuaikan ketersediaan makanan dan aktivitas, sehingga terhindar dari obesitas dan penyakit metabolik.
Terkait perilaku self-medicated orangutan, Guru Besar Departemen Parasitologi FKH UGM, Prof. Wisnu Nurcahyo, mengatakan penelitian puluhan tahun memberinya wawasan berharga.
Baca Juga: Respons PDIP Kadernya Didepak dari LKPP
Orangutan mampu mencari tanaman atau buah di hutan yang memiliki efek menyembuhkan ketika sakit.
“Obat-obatan tersebut berasal dari alam dan bisa digunakan untuk penyembuhan gejala sakit,” kata Wisnu, Selasa lalu.
“Masyarakat sekitar juga banyak mengonsumsi obat herbal, meniru keahlian orangutan. Indonesia kaya akan tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kesehatan.”
Wisnu menambahkan, pola hidup orangutan memberi inspirasi penting bagi manusia. Dalam sehari, mereka bergerak aktif dengan home range rata-rata 5 km persegi.
Aktivitas dinamis dan pola makan alami tanpa bahan pengawet membuat orangutan selalu tampak sehat dan bugar.
“Mirip manusia yang aktif berolahraga setiap hari dan mengonsumsi makanan sehat, tubuh menjadi lebih kuat,” ia menjelaskan.
Baca Juga: Pemerintah Galau soal Cukai Rokok 2026, DPR Ancam: Tarif Naik, Industri Ambyar!
Wisnu mengakui riset orangutan di Indonesia belum banyak dilakukan, karena tidak menghasilkan produk komersial.
Namun, penelitian ini penting untuk menjaga orangutan sebagai aset keanekaragaman hayati bangsa.
Artikel Terkait
Selamat Hari Orangutan Sedunia 19 Agustus! KSDAE Bagikan Momen Bahagia Lahirnya Bayi Orangutan
Viral Bule Australia Digigit Monyet di Monkey Forest Bali, Bayar Rp97 Juta untuk Vaksin Rabies
3 Alasan Utama Orangutan Menjadi Langka: Perdagangan Ilegal, Perburuan, dan Deforestasi
Hahaha, Satu Pulau Diprank Monyet Picu Blackout Selama 3 Jam
Orang Utan Indonesia Senilai Rp124 Juta Diselundupkan ke Thailand, Tiga Orang Ditangkap, Berikut Identitasnya