KONTEKS.CO.ID - Nasib tragis menimpa seorang bocah perempuan berinisial NN (10) di Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara.
Bocah malang itu diduga jadi korban penganiayaan yang dilakukan keluarganya sendiri.
Akibatnya, kedua kaki NN mengalami kelainan hingga menyebabkan kelumpuhan.
Baca Juga: 2.000 Warga Jakarta Masih Mengungsi Akibat Banjir, Ini Sebaran Lokasinya
Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya mengatakan, pihaknya telah memeriksa delapan saksi untuk mengungkap kasus ini.
Namun, Ferry belum merinci identitas para saksi yang telah diperiksa.
Menurut Ferry, pemeriksaan untuk menelusuri informasi dari warga terkait dugaan kekerasan yang dialami NN.
Baca Juga: Cara Mudah Menghilangkan Watermark TikTok
“Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan informasi yang kami terima terkait adanya dugaan kekerasan," ungkap Ferry pada Selasa, 28 Januari 2025.
"Kami tidak menahan siapa pun, tetapi mendalami kasus ini dengan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan awal,” tambahnya.
Ditelantarkan Sejak Kecil dan Tinggal di Kandang Ayam
Menurut hasil penyelidikan sementara, NN telah dititipkan kepada kakeknya sejak berusia tiga tahun.
Baca Juga: 23 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Akibat Cuaca Buruk dan Jarak Pandang Rendah
Sebab, kedua orang tuanya telah bercerai dan merantau ke luar daerah.
"Berdasarkan keterangan dari kakeknya, orang tuanya sudah lama bercerai. Ayahnya pergi ke Aceh, sementara ibunya ke Medan," kata Ferry.
Artikel Terkait
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi, Potongan Pertama di Kepala
Pemerasan oleh AKBP Bintoro, Anak Petinggi Prodia dan Pembunuhan ABG Open BO
Terungkap Penyebab Pelaku Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi dan Buang Potongan Tubuh di 3 Kota
AKBP Bintoro dan 3 Polisi Dipatsus kasus Dugaan Pemerasan Anak Bos Prodia
Proses Penemuan Jasad Korban Mutilasi dalam Koper Merah di Ngawi, Potongan Tubuh Uswatun Khasanah Ada di 3 Kota