• Minggu, 21 Desember 2025

Warna-warni Sejarah Skincare Sejak 10.000 SM, Bahkan Ada yang Terbuat dari Racun

Photo Author
- Sabtu, 14 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Sejarah skincare mulai dari Cleopatra VII hingga Ratu Elizabeth I. (kolase Ratu Elizabeth I/Foto: Lukisan William Faithorne/www.artuk.org/6557056/pixabay/
Sejarah skincare mulai dari Cleopatra VII hingga Ratu Elizabeth I. (kolase Ratu Elizabeth I/Foto: Lukisan William Faithorne/www.artuk.org/6557056/pixabay/

Sejarah Skincare Eropa Abad Pertengahan dan Renaissance

Selama abad ke-12, kosmetik secara teratur digunakan di Eropa abad pertengahan. Salep dari lemak hewani maupun tumbuh-tumbuhan.

Kulit halus dan putih menjadi kewajiban dan banyak yang menggunakan pengobatan herbal untuk mempromosikan kulit yang cerah dan mengurangi jerawat.

Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang

Lidah buaya, rosemary, dan mentimun untuk membersihkan kulit. Biji, daun, bunga, dan madu untuk membuat masker wajah.

Wanita pada periode Renaissance menggunakan perak, merkuri, timah, dan kapur untuk mewarnai wajah mereka.

Kebanyakan praktik perawatan kulit sama seperti pada periode abad pertengahan, mengandalkan herbal dan madu untuk membersihkan dan meremajakan kulit.

Baca Juga: Semarak Lebaran di Era Kolonial Pernah Jadi Silang Sengketa Elite Belanda, Ini Penyebabnya

Obat perawatan kulit lainnya termasuk tangkai sapu untuk membersihkan kulit dan merebus oatmeal dalam cuka untuk mengobati jerawat. Rendaman roti dalam air mawar untuk menenangkan mata yang bengkak.

Dalam beberapa catatan sejarah, penggunaan Rempah-rempah sebagai salah satu alternatif skin pada masa itu terbilang cukup tinggi.

Rempah sebagai bagian dari tumbuh-tumbuhan yang berasal dari surga, sehingga banyak kaum bangsawan dan saudagar yang menggunakannya selain untuk penyedap masakan.

Baca Juga: Jarang Ada yang Tahu! Tiga Kota Ini Punya Penganut Agama Yahudi Terbesar di Indonesia

Komoditas utama rempah seperti jahe, kunyit, jintan, dan kayu manis mampu meremajakan kulit dan juga mengurangi keriput tua.

Sejarah Skincare di Era Barok

Selama Era Barok, sauna dan pembersihan keringat menjadi populer. Mandi susu untuk kulit yang lebih halus dan bersih.

Manfaat skincare selama ini agar terlihat seperti cat-cat warna dan riasan tebal. Tren tersebut membuat pemakainya lebih terhormat.

Baca Juga: Mengenal John D Arnold, Penyuka Matematika yang Jadi Legenda Trader AS di Usia Belia

Kala itu, rouge sangat populer, dan pada tahun 1780-an, wanita Prancis menggunakan dua juta pot pemerah pipi per tahun.

Bibir wanita dapat memerah dengan campuran alkohol suling atau cuka sehingga banyak para bangsawan yang menggunakannya untuk sekedar pentas kecantikan ataupun perjamuan khusus para bangsawan.

Sejarah Makeup

Pada tahun 1900, kosmetik digunakan secara luas di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Baca Juga: Cerita Tentang Werner Verrips, Agen CIA Perampok Javasche Bank Surabaya yang Tewas Misterius

Tahun 1907, Eugene Schueller, seorang ahli kimia muda asal Prancis, menciptakan pewarna rambut sintetis modern yang ia sebut "Oréal".

Lalu Schueller menamai perusahaannya dengan Societe Francaise de Teintures Inoffensives pour Cheveux (Perusahaan Pewarna Rambut yang Aman di Prancis), yang saat ini telah menjadi L'Oréal pada 1909.

Sejak 1910, wanita Amerika mulai membuat bentuk maskara mereka sendiri dengan mengoleskan butiran-butiran lilin pada bulu mata mereka.

Baca Juga: Hukum di Masa Rezim Orba: Nestapa Sengkon Karta, Divonis Tanpa Bersalah Lalu Menderita Sampai Meninggal

Pada 1915, Ahli kimia T.L. Williams menciptakan Maybelline Mascara untuk saudara perempuannya, Mabel, yang menjadi inspirasi produk tersebut.

Pada 1920, Max Factor, seorang ahli kosmetik Polandia-Amerika dan mantan ahli kosmetik untuk keluarga kerajaan Rusia, menciptakan kata "makeup".

Dua memperkenalkan Society Makeup kepada masyarakat umum, sehingga para wanita dapat meniru penampilan bintang film favorit mereka.

Baca Juga: Kisah Nyai Gundik Meneer Belanda, Disayang dan Terbuang

Lalu pada 1920-1930 muncul cat kuku cair pertama, beberapa bentuk dasar modern, perona pipi bubuk, dan bedak padat.

Pada 1928, Max Factor di Hollywood meluncurkan lip-gloss pertama. Dan pada tahun yang sama, satu pon bedak wajah terjual setiap tahun untuk setiap wanita di AS dan ada lebih dari 1.500 krim wajah di pasaran.

Skincare Kuno Terbuat dari Racun

Pada masa lampau sebagian besar produk kosmetik terbuat dari bahan-bahan berbahaya alias racun.

Baca Juga: Eva Braun, 'Si Pirang Bodoh' Istri Sehari Adolf Hitler, Nyatanya Pemain Politik Kunci di Third Reich

Cleopatra VII merupakan ratu Mesir kuno, anggota terakhir dinasti Ptolemeus. Walaupun banyak ratu Mesir lain yang menggunakan namanya, dialah yang terkenal secara umum dengan nama Cleopatra.

Pada masa itu, semua lelaki dan wanita Mesir merias mata mereka dengan bedak hitam dan hijau. Selain menjaga mata dari matahari, riasan ini dapat melindungi penggunanya dari penyakit.

Mungkin keyakinan tersebut memang benar. Pasalnya, cat kelopak mata yang mereka kenakan mengandung garam timbal (timah hitam).

Baca Juga: Sepatu Dr Martens: Sepatu Bikinan Dokter Jerman yang Jadi Ikon Anak Skena, Nyaris Bangkrut Akibat Tinggalkan Value Antikemapanan

Pada 2010, peneliti Prancis berpendapat bahwa garam timbal ini meningkatkan produksi nitrat oksida pada pemakainya, sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah infeksi mata.

Di masa kuno, kebanyakan orang Mesir tak hidup lebih dari 30 tahun, sebab kontak terlalu lama dengan timbal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Standar Kecantikan Abad 16 Adalah Putih Bagai Porselen

Lalu para wanita di Kekaisaran Roma menggunakan riasan yang mengandung timbal untuk memutihkan wajah mereka.

Baca Juga: Omar Dhani: Panglima Termuda Kesayangan Soekarno, Dipenjara Soeharto Hampir 30 Tahun Gegara Tergesa-gesa

Standar kecantikan pada abad ke-16 adalah kulit yang putih bagaikan porselen. Tren tersebut berkiblat pada Ratu Elizabeth I sehingga menjadi simbol kebangsawanan dan kesempurnaan pada masa itu.

Pada abad ke-16 Masehi, para bangsawan Inggris melakukan hal serupa. Salah satu tokoh terkenal yang menggunakan riasan bertimbal ialah Ratu Elizabeth I.

Agar putih, Ratu Elizabeth I menggunakan Venetian ceruse, sejenis foundation yang terbuat dari campuran cuka dan timah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X