• Minggu, 21 Desember 2025

Warna-warni Sejarah Skincare Sejak 10.000 SM, Bahkan Ada yang Terbuat dari Racun

Photo Author
- Sabtu, 14 Oktober 2023 | 08:00 WIB
Sejarah skincare mulai dari Cleopatra VII hingga Ratu Elizabeth I. (kolase Ratu Elizabeth I/Foto: Lukisan William Faithorne/www.artuk.org/6557056/pixabay/
Sejarah skincare mulai dari Cleopatra VII hingga Ratu Elizabeth I. (kolase Ratu Elizabeth I/Foto: Lukisan William Faithorne/www.artuk.org/6557056/pixabay/

Baca Juga: Tokoh G30S PKI Letkol Untung Syamsuri, Nasib Tragis Komandan Batalyon Tjakrabirawa dan Orang Dekat Soeharto

Bahkan, ia juga menggunakan lipstik dengan kandungan cinnabar, mineral berwarna merah terang yang mengandung merkuri.

Akhirnya, Ratu Elizabeth I meninggal dunia lantaran menderita penyakit kanker dan pneumonia disebabkan oleh paparan bahan kimia berbahaya dalam produk kosmetiknya.

Kini penggunaan merkuri pada produk kecantikan terbukti berbahaya dan terlarang di berbagai negara, termasuk Indonesia!

Baca Juga: Tokoh PKI Nyoto dan Misteri Hilangnya Orang Kuat Ketiga di PKI

The Virgin Queen ini menggunakan campuran timbal dan cuka sebagai bedak Venetian, atau ruh Saturnus, untuk menyembunyikan luka bekas cacarnya.

Meski melembutkan kulit dari hari ke hari, namun lama kelamaan, bedak tersebut menyebabkan kulit kehilangan warnanya, kerontokan rambut, dan gigi yang membusuk.

Kosmetik Menimbulkan Kematian

-
Iklan kosmetik dengan bahan Wafer arsenik. (Twitter.com/timesvictorian)

Di akhir abad ke-19 Masehi, surat kabar di Amerika Serikat banyak yang mengiklankan wafer mengandung timah.

Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Nike Ardilla: Cinta Segitiga, Konspirasi, Hingga Dugaan Keterlibatan Keluarga Cendana

Dalam iklan itu, jika mengkonsumsi wafer tersebut, bintik-bintik, jerawat, dan noda pada wajah akan hilang.

Produk kosmetik ini mengandung racun. Bahkan secara terang-terangan tertulis di kemasannya, “Wafer Mengandung Arsenik”.

Arsenik adalah zat beracun selama era Victoria, tetapi mungkin sebagian wanita pada masa itu menganggap, mengkonsumsi sedikit arsenik tidak akan berbahaya. Tanbah lagi, para produsen turut menyatakan dalam iklan bahwa produk mereka aman dan sama sekali tidak berbahaya.

Baca Juga: Jalan Panjang Karier Sofia WD: Intel Perempuan, Sutradara Film, Hingga Artis Legendaris Indonesia

Padahal, meskipun jumlah kecil arsenik dapat ditolerir oleh tubuh, mengkonsumsinya tetap beresiko, kecuali Anda benar-benar menginginkan berpenampilan putih dan pucat seperti mayat.

Penambahan arsenik dalam produk makeup jadul berpotensi menghancurkan sel darah merah, menyebabkan kebotakan dan ketergantungan, serta berakhir kematian.

Skincare Mengandung Bahan Radioaktif Radium untuk Kulit Cerah


-
Kosmetik mengandung bahan radioaktif radium. (Science101.com/New York Tribune, 10 November 1918)

Pada awal abad ke-20, para wanita menyukai kosmetik berbasis radium. Konon mampu meregenerasi sel kulit sehingga tampak lebih muda dan bersinar.

Baca Juga: Menteri Jusuf Muda Dalam: Terlibat Skandal dengan Banyak Perempuan, Koruptor Pertama Indonesia yang Divonis Mati

Kenyataannya, unsur kimia berbahaya ini satu juta kali bahan lebih aktif dari uranium untuk bahan radioaktif.

Orang yang sering terpapar radium mengalami efek yang amat mengerikan, termasuk cacat fisik, pembusukan jaringan tubuh, tulang rahang copot, kanker tulang, juga kematian.

Sebagian besar produk kecantikan yang tersedia saat ini menggunakan bahan-bahan yang lebih aman dan melalui proses dengan teknologi modern.

Baca Juga: Paradoks Luhut Panjaitan: Tak Pernah Telat Naik Pangkat, Namun 'Nangis' di Jabatan

Namun masih banyak produk kosmetik yang menjanjikan kecantikan instan dan ternyata mengandung bahan-bahan berbahaya.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X