Baca Juga: Nurnaningsih, Keturunan Keraton yang Jadi Bom Seks Pertama Era 1950-an, Masa Tua Miris Harta Habis
Oey Tambah Sia akhirnya menjalani vonis hukuman gantung di depan Balai Kota, Taman Fatahillah. Ratusan warga Batavia menyaksikan hukuman mati yang diperkirakan terjadi di tahun 1851 itu.
Alwi Sahab dalam buku Batavia Kota Hantu menuturkan, pada hari eksekusi Oey Tambah Siasiap tampak gagah berjalan sendiri menaiki tangga tiang gantungan.
Tidak nampak rasa takut di wajahnya. Semua penonton yang berdiri di sekitar tiang gantungan kagum melihat keberaniannya.
Baca Juga: Sejarah Lokalisasi Gang Dolly: Mengaku Bukan Germo, Sakit Hati Advenso Dollyres Chavit Terbawa Sampai Mati
Bahkan saat algojo mulai memasukkan tali gantungan ke lehernya Oey Tambah Sia malah berseloroh.
Dia berkata kepada sang algojo. "Di kantong bajuku ada selembar uang kertas 50 gulden untuk kau punya upah," ujarnya.
"Namun aku minta kau jangan terlalu bengis jiret batang leherku".****
Artikel Terkait
Marietje van Oordt, Perempuan Cantik Tokoh Kriminal Kelas Satu Zaman Hindia Belanda dengan Korban Orang Besar
Ngeri! Lebih dari 1.500 Orang Tewas akibat Kekerasan Geng Kriminal di Haiti Tahun Ini
Oesin Batfari, Kriminal yang Jalani Eksekusi Hukuman Mati Pertama di Indonesia
Fakta di Balik Foto Pemain Naturalisasi Timnas dengan Jersey Terbaru, Ada Kisah 87 Tahun Silam Tim Hindia Belanda di Amsterdam
Kapolres Jaksel Curiga AKBP Bintoro Lambat Tangani Kasus Pembunuhan ABG Open BO