• Minggu, 21 Desember 2025

Tokoh G30S PKI Lettu Doel Arief, Misteri Hilangnya Komandan Pasukan Penculik Jenderal yang Dekat dengan Ali Moertopo, Fotonya Tak Pernah Ada

Photo Author
- Kamis, 28 September 2023 | 08:00 WIB
Tampak visualisasi dari Lettu Doel Arief, Komandan Pasukan Pasopati yang bertanggung jawab menculik para jenderal TNI AD dalam G30SPKI. (Foto: Tangkapan layar YouTube Indonesia Insider)
Tampak visualisasi dari Lettu Doel Arief, Komandan Pasukan Pasopati yang bertanggung jawab menculik para jenderal TNI AD dalam G30SPKI. (Foto: Tangkapan layar YouTube Indonesia Insider)


-
Jenderal TNI AH Nasution saat kakinya terluka sedang membahas situasi di Markas Kostrad pada malam tanggal 1 Oktober 1965. (Foto: 30 Tahun Indonesia Merdeka Jilid 3)

Mereka berada di Kompi C dengan pimpinan Doel Arief sendiri. Kompi ini di bawah Batalyon Kawal Kehormatan 2 pimpinan Letnan Kolonel Untung Syamsuri.

Setelah tragedi berdarah 1 Oktober 1965, Bungkus sempat kembali ke Asrama Tjakrabirawa di Tanah Abang sebelum akhirnya tertangkap dan tertahan di Asrama Polisi Militer Guntur.

Baca Juga: Barisan Terate, Pasukan Khusus Pelacur dan Maling Penghancur Daya Tempur Belanda

Djahurup dan Kolonel Latief bernasib sama seperti Bungkus. Sementara Doel Arif berhasil melarikan diri tanpa jejak.

Kabar Tak Pasti Hidup Mati Lettu Doel Arief

Dalam buku "Gerakan 30 September 1965: Kesaksian Letnan Kolonel Penerbang Heru Atmodjo" terbitan tahun 2004, Heru mengungkapkan akhir hayat Doel Arif selesai di tangan Ali Moertopo.

Menurut Heru, Doel Arief terbunuh secara diam-diam oleh Ali di sekitar perbatasan Jawa Tengah.

Baca Juga: Tragedi Kecelakaan Nike Ardilla: Cinta Segitiga, Konspirasi, Hingga Dugaan Keterlibatan Keluarga Cendana

Versi lain menyebutkan, Letnan Satu Doel Arief, mencoba lari ke Semarang. Ia lari ke markas asal mereka di Srondol, Semarang.

Tapi lantaran kelaparan, mereka justru mampir ke Markas Polisi Militer (PM) Cirebon untuk meminta makan di sana.

Karena curiga, Komandan PM langsung mengontak Markas Resimen Tjakrabirawa untuk melaporkan kehadiran 28 anggota Tjakrabirawa, 21 anggota Yon 454, dan 2 orang personel Brigif I.

Baca Juga: Sejarah Sepak Bola Indonesia, Wadah Pergerakan Melawan Penjajah yang Pernah Dibekukan FIFA

Lalu mereka pun terkirim ke Tanah Abang. Tapi otak lapangannya, Lettu Doel Arief tak ada dalam rombongan.

Doel Arief memisahkan diri menjelang Cirebon. Dia terus bergerak ke arah Timur dan tewas tertembak di Cilacap. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X