"Betapa sedihnya tanpa seorang teman yang bisa membisikkan kata-kata yang menghibur, dan suatu hari nanti akan menutup mata dengan lembut,” tulisnya seperti diungkapkan Ragnar Sohlman, insinyur kimia yang turut membidani Yayasan Nobel.
Ragnar Sohlman tiba di San Remo sekitar satu hari setelah kematian Nobel untuk melakukan layanan kremasi di sana.
Pemakaman megahnya baru dilakukan di di Stockholm, tempat abunya kini dikuburkan. Akhir tragis dari seorang saintis pemilik 355 paten yang hingga saat ini bermanfaat bagi umat manusia. ***
Baca Juga: Gaya Bisnis Starbucks, Praktik Bank Berkedok Gerai Kopi yang Menakutkan Industri Perbankan Dunia
Artikel Terkait
Kisah Sedih di Balik Peringatan Tanggal 17 November 2022
Kisah Sedih Tiko Rawat Ibu Gangguan Jiwa, Mandi Pakai Air Hujan
Ada Animator Indonesia di Balik Kesuksesan Film Kingdom of the Planet of the Apes
Peneliti BRIN Sebut Teknologi Terahertz Kirim Data Secepat Kilat
Mengenal Sosok di Balik Kesuksesan Kopi Tuku, Kedai Kopi Kekinian yang Selalu Ramai Dikunjungi