Kebakaran Los Angeles karena Apa? Begini Jawaban Ilmiahnya

KONTEKS.CO.ID - Keakaran Los Angeles karena apa sehingga menyebabkan dampak yang luas biasa di California, AS, terinformasikan di sini.
Semakin banyak kebakaran hutan menyebar dengan cepat di Los Angeles. Musibah ini terpicu oleh angin Santa Ana yang kencang, tingkat kelembapan rendah, dan vegetasi yang kering karena kurangnya hujan.

Setidaknya lima kebakaran terjadi di Los Angeles County, termasuk kebakaran Palisades, yang meluas dari 10 hektare menjadi lebih dari 17.000 hektare hanya dalam waktu tiga hari.

"Kemudian kebakaran Eaton, yang meluas hingga lebih dari 10.600 hektare di sebelah timur di kaki Pegunungan San Gabriel," menurut Cal Fire, mengutip USA Today, Sabtu 11 Desember 2025.

Baca Juga: Kontroversi Wali Kota Karen Bass saat Kebakaran Los Angeles, Plesiran ke Ghana saat Api Lagi Gede-gedenya

"Penyebab (kebakaran Los Angeles karena apa) terbesar masih dalam penyelidikan," menurut Cal Fire.

Kantor Layanan Cuaca Nasional di Los Angeles memperingatkan, "Tingkat kelembapan yang rendah dan angin kencang yang merusak hingga 100 mph (161 km/jam) di beberapa area akan memicu kebakaran besar dengan perilaku kebakaran yang ekstrem."

"Kami tahu bahwa vegetasi sudah sangat kering dan ditambah lagi, dengan angin kencang seperti angin Santa Ana yang sangat kering dan kencang, risiko kebakaran benar-benar sangat tinggi," kata Luca Carmignani, asisten profesor di Universitas Negeri San Diego.

Mantan penasihat kebakaran untuk Wildland Urban Interface di California Selatan itu menambahkan, "Jadi tidak mengherankan bahwa begitu api mulai menyala, api menyebar dengan cepat.

Kebakaran Los Angeles karena Apa? Angin Santa Ana Sangat Kencang

Baca Juga: Dua Lipa Curhat, Rumah Hancur Akibat Kebakaran Los Angeles: Saya Selamat, Berhasil Keluar dari Kota Ini

Salah satu peristiwa angin paling terkenal di negara ini telah membantu memicu kebakaran hutan yang merusak.

Angin Santa Ana, yang paling sering terjadi pada musim gugur dan musim dingin, mendorong udara kering dari atas gurun pedalaman California dan Barat Daya menuju pantai, kata Badan Cuaca Nasional AS.

Saat sistem tekanan tinggi bergerak dari timur ke barat di atas pegunungan Santa Ana, angin dipaksa turun ke tempat yang terkompresi dan memanas.

"Daerah bertekanan tinggi di atas Great Basin, dataran tinggi di sebelah timur Sierra Nevada, berpadu dengan badai di Meksiko barat laut untuk menciptakan kondisi angin kencang di California Selatan mulai hari Selasa," kata ahli meteorologi AccuWeather Gwen Fieweger.

Baca Juga: Prabowo Sambut PM Jepang di Istana Bogor, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pegunungan Santa Monica dan San Gabriel juga memiliki ngarai dan lembah, yang dapat bertindak sebagai corong bagi angin Santa Ana. Kondisi itu semakin mempercepat penyebaran kebakaran hutan di daerah pegunungan ini.

Janice Coen, seorang ilmuwan proyek di Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Boulder, Colorado, mengatakan, angin ini juga mengeringkan vegetasi di punggung gunung saat melintas dan dapat membawa bara api ke tempat yang jauh. Kondisi yang memungkinkan api menyebar dengan cepat.

Kurangnya Hujan dan Kelembapan Rendah di Los Angeles

Penyebaran api yang cepat kemungkinan juga dibantu oleh musim yang sangat kering sebelumnya.

Lebih dari 83% wilayah Los Angeles County mengalami kekeringan, menurut Monitor Kekeringan AS terbaru. Los Angeles belum menerima seperempat inci hujan sejak April, Accuweather melaporkan.

Baca Juga: Daftar Pelatih Timnas Indonesia Asal Belanda, Patrick Kluivert Orang Ketujuh

"Beberapa musim dingin yang basah memungkinkan tumbuh-tumbuhan tumbuh subur. Ini yang kemudian berubah menjadi bahan bakar kering melimpah akibat kekeringan saat ini," menurut Heather Zehr, ahli meteorologi senior di AccuWeather.

Kelembapan yang sangat rendah juga membantu mengeringkan tumbuhan, sehingga menjadi bahan bakar yang lebih baik untuk kebakaran.

"Perubahan dramatis dari sangat basah menjadi sangat kering itulah yang dapat memicu situasi yang lebih ekstrem. Dan kemungkinan besar dipengaruhi oleh perubahan iklim," pungkas Zehr. ***