Kontroversi Wali Kota Karen Bass saat Kebakaran Los Angeles, Plesiran ke Ghana saat Api Lagi Gede-gedenya

KONTEKS.CO.ID - Kebakaran Los Angeles ikut membakar suasana politik lokal setempat. Wali Kota Los Angeles Karen Bass banjir kritik pedas.

Kritik pedas kebakaran Los Angeles banyak dilayangkan oleh lawan-lawan politiknya dari Partai Republik, alias anak buah Presiden terpilih Donald Trump.

Banjir kritik terpicu lantaran Wali Kota Los Angeles Karen Bass tengah berada di luar negeri saat kebakaran hutan dahsyat mulai melanda kota itu pada Selasa malam. Ganasnya api menghancurkan ribuan rumah dan membuat 100.000 penduduk lebih mengungsi.

Karen Bass berada di Ghana, menghadiri pelantikan presiden baru negara itu sebagai bagian dari delegasi AS. Di sana, ia juga bertemu wakil presiden perempuan pertama negara itu.

Laman Newsweek melaporkan, Bass kembali ke Los Angeles pada Rabu sore saat kebakaran semakin parah.

Baca Juga: Prabowo Sambut PM Jepang di Istana Bogor, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Ketidakhadirannya di tengah krisis menimbulkan pertanyaan tentang kepemimpinannya. Ini menempatkannya pada garis bidik kritikus politik yang menuduhnya mengabaikan tugasnya selama keadaan darurat.

Di antara mereka yang memimpin tuduhan tersebut adalah miliarder teknologi sekaligus sekutu Donald Trump Elon Musk. Ia menyebut Bass sangat tidak kompeten.

Rick Caruso, pengembang miliarder dan mantan anggota Partai Republik yang kalah tipis dari Bass dari Partai Demokrat dalam pemilihan wali kota tahun 2022, juga ikut mengecam ketidakhadirannya.

Caruso menuding ketidakhadirannya berkontribusi pada keterlambatan respons terhadap kebakaran. "Kami memiliki wali kota yang tampaknya lebih peduli untuk menghadiri pesta, di mana pun itu," kata Caruso kepada Los Angeles Times.

Baca Juga: Patrik Schick Dua Gol, Leverkusen Start Sempurna Libas Dortmund

Pembelaan Diri Wali Kota Los Angeles Karen Bass

Bass membela tindakannya dalam konferensi pers di Los Angeles pada Rabu malam. Ia bersikeras bahwa dirinya tetap berhubungan dengan komandan pemadam kebakaran dan pejabat penting saat berada di luar negeri.

"Meskipun saya tidak berada di sini secara fisik, saya berhubungan dengan banyak orang yang berdiri di sini selama ini," kata Bass.

Ia juga telah mengambil rute tercepat untuk kembali, yakni mengombinasikan penerbangan militer dan komersial. Bass juga menekankan komunikasinya yang berkelanjutan dengan para pejabat "setiap jam" dalam penerbangannya.

"Ini akan menjadi upaya kita semua untuk bersatu, dan kita harus menolak segala upaya untuk memecah belah kita," katanya menanggapi kritik tersebut, mengutip Newsweek, Sabtu 11 Januari 2025.

Baca Juga: Persija Lepas Riko Simanjuntak ke PSS, Carlos Pena Kehilangan Sosok Penting

Hoax Dana Pemadam Kebaran Los Angeles Dipotong

Kebakaran hutan, yang dimulai pada Selasa malam di wilayah Palisades dan dengan cepat menyebar ke lebih dari 17.200 hektare, merupakan kebakaran paling merusak yang pernah terjadi di kota tersebut.

Setidaknya lima orang tewas hingga Kamis pagi akibat kebakaran hutan, yang dipicu oleh angin kencang dan kondisi kering. Lebih dari 100.000 orang berada di bawah perintah evakuasi wajib.

Sementara kebakaran berkobar, pertanyaan juga muncul seputar kesiapan kota untuk menghadapi peristiwa semacam itu.

Baca Juga: Daftar Pelatih Timnas Indonesia Asal Belanda, Patrick Kluivert Orang Ketujuh

Beberapa orang di media sosial, termasuk pemilik Los Angeles Times Patrick Soon-Shiong, menuduh Bass memotong anggaran pemadam kebakaran sebelum kebakaran hutan.

Tetapi situs Politico melaporkan bahwa anggaran pemadam kebakaran kota sebenarnya meningkat lebih dari USD50 juta dari tahun ke tahun dibandingkan siklus anggaran terakhir. Sebab dana tambahan untuk pemadam kebakaran disisihkan dalam dana terpisah selama negosiasi kontrak.