KONTEKS.CO.ID - Kebakaran Los Angeles, California, Amerika Serikat, meluas dan membesar. Bencana yang terjadi sejak Selasa 7 Januari 2025 siang waktu setempat kini memaksa 130.000 orang mengungsi.
Petugas pemadam kebakaran AS sendiri terus berjuang mengendalikan kebakaran besar yang menewaskan lima orang. Mereka juga mengeluarkan perintah evakuasi terhadap 130.000 warga setempat.
Ya kebakaran Los Angeles telah menghancurkan masyarakat dari Pantai Pasifik hingga pedalaman Pasadena.
Kebakaran yang bergerak cepat terjadi di perbukitan di atas Hollywood Boulevard dan mengancam beberapa tempat wisata paling populer di Los Angeles.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Solo yang Wajib Dikunjungi
"Hembusan angin yang tidak menentu menyebarkan bara api beberapa kilometer di depan kebakaran hutan," ungkap Kepala Pemadam Kebakaran Pasadena Chad Augustin, mengutip Al Jazeera, Kamis 9 Januari 2025.
Pertanyaannya, mengapa California mengalami kebakaran hutan di saat musim dingin?
Bulan Januari bukan waktu yang biasa bagi California yang sering mengalami kebakaran hutan besar. Jadi mengapa serangkaian kebakaran terjadi di luar kendali di daerah sekitar Los Angeles?
Lebih dari faktor lainnya, kebakaran bergantung pada bahan bakar. Seperti yang dikatakan seorang ilmuwan kebakaran, Anda dapat mengirim seorang pembakar ke Death Valley (hamparan gurun tandus di California) dan dia tidak akan pernah ditangkap.
Baca Juga: Kata Putri KW Seusai Mengalahkan Julie Dawall Jakobsen di Malaysia Open 2025
Setelah berbulan-bulan tanpa hujan di California selatan yang dilanda kekeringan, lanskap semak belukar di area tersebut telah berubah menjadi kotak api yang mudah terbakar.
Dan begitu kebakaran terjadi, angin kencang dapat mendorongnya maju dengan kecepatan luar biasa. Terutama saat terdapat banyak vegetasi kering dan mudah terbakar untuk menyuburkan pertumbuhannya.
Angin kencang juga dapat merobohkan kabel listrik, yang sering menjadi penyebab kebakaran, meskipun penyebab kebakaran saat ini belum diketahui.
Para ilmuwan memang mengatakan, perubahan iklim tidak terkait dengan angin kencang yang dikenal di California sebagai Santa Anas. Ada hubungan antara perubahan iklim buatan manusia dan kekeringan yang menjadi lebih sering dan lebih parah.
Artikel Terkait
Alumni University of Southern California di Indonesia Deklarasikan Program Beasiswa Senilai 2 Juta Dollar
California Bakal Terapkan SIM untuk Pengendara Sepeda Listrik
Gempa Bumi Guncang California Ketika Badai Hilary Menghantam, Warga Panik Cari Perlindungan
Singa Gunung Serang Kakak Beradik di California, Satu Orang Tewas
Joe Biden Umumkan Mundur dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024, Minder dengan Donald Trump?