KONTEKS.CO.ID - Mesir diperkirakan akan memimpin pasukan “stabilisasi” empat negara yang dibentuk berdasarkan rencana perdamaian 20 poin Presiden AS Donald Trump untuk wilayah Gaza yang porak-poranda akibat perang.
Informasi ini mengutip dari sumber yang diberitakan di The National.
Sumber itu menyebut Pasukan Stabilisasi Internasional akan terdiri dari sedikitnya 4.000 personel dari Mesir, Azerbaijan, Turki, dan Indonesia.
Baca Juga: Spesifikasi Omoda 09 SHS: SUV Plug-in Hybrid Premium dengan Performa Tinggi
Mesir bekerja sama dengan AS akan mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan PBB untuk membentuk pasukan ini dan merinci mandatnya.
Mesir dan Turki yang merupakan anggota NATO adalah sekutu lama AS.
Sementara Azerbaijan dan Indonesia memiliki hubungan dekat dengan AS.
Baca Juga: Sita Total Rp13,2 Triliun, Kejagung Ungkap Alasan Hanya Pamerkan Rp2,4 Triliun ke Presiden Prabowo
Belum diketahui apakah AS atau keempat negara itu telah mengajukan permohonan resmi atau rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB.
Namun, sumber The National itu menyebut kemungkinan bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Menurut sumber tersebut, telah diputuskan pasukan itu tidak akan dilengkapi senjata berat, dan hanya menggunakan senjata untuk pertahanan diri serta kendaraan lapis baja.
Baca Juga: Rapor Merah Penegakan Hukum Era Prabowo-Gibran: Polri Dapat Nilai 2, TNI 3 dari 10
Mandat pasukan ini mirip dengan misi penjaga perdamaian dan akan dikerahkan pertama kali di wilayah yang telah ditinggalkan militer Israel pada fase pertama rencana Presiden Trump.
Pasukan itu kemudian akan memperluas wilayah operasinya seiring penarikan lanjutan pasukan Israel sesuai rencana Trump.
Artikel Terkait
Ditanya Amerika Hingga Mesir, Presiden Prabowo: Indonesia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Israel Tarik Pasukan, Prabowo Sebut Perdamaian Gaza Jadi Awal Baik: Kita Berdoa Ini akan Sukses!
Fase Kedua Gencatan Senjata Israel-Hamas, Pembentukan Pemerintahan Baru dan Pasukan Penjaga Perdamaian
Pembentukan Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza Terus Menguat, Dunia Menanti Mandat PBB
Vespa Kongo, Jejak Keberanian Pasukan Garuda di Jalan Perdamaian Dunia