Spanyol Terapkan Embargo Senjata Total ke Israel, Tekan Netanyahu atas Pembantaian Gaza

KONTEKS.CO.ID - Dewan Menteri Spanyol pada Selasa resmi menyetujui embargo senjata total terhadap Israel, sebagai respons atas pembantaian warga Palestina di Gaza.

Keputusan ini mencakup larangan ekspor senjata, transit bahan bakar, serta impor produk dan jasa dari wilayah pendudukan.

Menteri Ekonomi Carlos Cuerpo menegaskan, "Keputusan ini menjadi bukti lebih lanjut dari komitmen politik pemerintah dan kepemimpinan internasional Spanyol serta perdana menteri untuk menghormati hak asasi manusia,” lapor El Pais.

Baca Juga: Ginting Lolos ke Babak Kedua Korea Open 2025 Usai Kalahkan Yoshi Tanaka

Embargo Melebihi Langkah Parsial Sebelumnya

Sebelumnya, Spanyol telah memberlakukan larangan parsial, mirip dengan negara-negara Eropa lain seperti Slovenia, Belgia, dan Belanda.

Namun, langkah terbaru ini menempatkan Spanyol sebagai negara pertama yang melarang ekspor senjata, transit bahan bakar, dan impor yang berpotensi membuka jalan bagi kebijakan serupa di Uni Eropa.

“Spanyol sebelumnya telah menerapkan larangan parsial… namun dengan langkah ini, kami menjadi negara pertama yang membuka jalan bagi Uni Eropa,” ungkap mitra koalisi sayap kiri partai politik Sumar.

Baca Juga: Ginting Lolos ke Babak Kedua Korea Open 2025 Usai Kalahkan Yoshi Tanaka

Kritik dari Pihak Internal dan Oposisi

Meski keputusan ini diapresiasi, pemimpin Podemos, Ione Belarra, mengkritik waktu pelaksanaannya. Ia menilai embargo seharusnya diterapkan sebelum kejahatan perang terjadi, bukan setelah korban mencapai 60.000 jiwa.

Sementara itu, Partai Rakyat (PP) yang beroposisi konservatif masih menunggu teks dekrit kerajaan sebelum memutuskan dukungan.

Juru bicara parlemen Ester Munoz memperingatkan potensi risiko terhadap “keamanan” Spanyol karena banyak komponen militer Spanyol berasal dari Israel.

Baca Juga: GNI Tembus Rp91,9 Juta per Tahun, Targetkan Pendapatan Warga RI Rata-Rata Rp7,6 Juta per Bulan

Dukungan Internasional dan Posisi Spanyol

Juru bicara pemerintah sekaligus Menteri Pendidikan, Pilar Alegria, menegaskan kembali dukungan Spanyol terhadap Palestina.