Gempa M7,4 Hantam Kamchatka Rusia, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami di Indonesia

KONTEKS.CO.ID - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M)7,4 melanda dekat pantai timur wilayah Kamchatka, Rusia, pada Sabtu, 13 September 2025.

Badan Survei Geologi AS menyebutkan, gempa tersebut terjadi di wilayah yang sama dengan gempa berkekuatan M8,8 pada Juli lalu, yang memicu peringatan tsunami di seluruh Pasifik.

Pihak berwenang sedang memantau situasi secara ketat untuk mengantisipasi potensi tsunami. Sejauh ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa.

Wilayah Kamchatka, Rusia pernah diguncang gempa berkekuatan M8,8 pada Juli, yang menyebabkan getaran hebat di seluruh Rusia timur dan memicu peringatan tsunami untuk Jepang, Amerika Serikat, dan beberapa negara kepulauan Pasifik.

Gempa tersebut merupakan yang terkuat di dunia dalam 14 tahun terakhir dan gempa bumi terkuat keenam yang pernah tercatat.

Baca Juga: Pakar Gempa ITB Sebut Gampa Kamchatka Rusia Mirip Tektonik di Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, dan Halmahera

Gempa ini juga merupakan yang terparah sejak gempa berkekuatan M9,1 yang meluluhlantakkan Jepang pada tahun 2011, yang memicu tsunami dahsyat dan kerusakan yang meluas.

Semenanjung Kamchatka memiliki sejarah aktivitas seismik. Pada tahun 1952, di era Soviet, wilayah tersebut dilanda gempa berkekuatan M9,0 salah satu gempa terbesar yang pernah tercatat.

Setelah gempa bulan Juli, otoritas AS menempatkan Hawaii, Alaska, California, dan negara bagian lain di sepanjang pantai barat dalam ancaman tsunami.

Hawaii dan Alaska berada di bawah peringatan tsunami langsung, dengan langkah-langkah darurat diaktifkan dan dampaknya diperkirakan terjadi di wilayah pesisir.

Baca Juga: Dwikorita Pastikan Gempa Besar Kamchatka Rusia Tak Berkaitan dengan Lempeng di Indonesia

Otoritas di seluruh Pasifik memantau situasi dengan saksama, mengimbau penduduk di zona rawan untuk tetap waspada.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan, gempa M7,4 di Kamchatka, Rusia tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.