Kematian Zara Qairina Gegerkan Malaysia, Keluarga Minta Ekshumasi: Ada Memar, Dugaan Bullying Muncul

Baca Juga: BRI Buka Suara soal PPATK Blokir Rekening Nasabah: Dana Aman, Ini Penjelasan Lengkapnya!

PM Anwar Ibrahim: Tak Ada yang Dilindungi, Negara Bukan Tempat Fitnah

Tak ingin kasus ini jadi bola liar, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, turut buka suara. Ia memastikan tidak ada yang akan dilindungi dalam proses penyelidikan kematian Zara.

“Kalau ada bukti pelanggaran, ya kita hukum. Kita negara hukum, bukan negara fitnah,” ujar Anwar, dikutip dari The Star, Minggu (3/8/2025). Ia juga sudah memerintahkan Kepala Polisi dan Jaksa Agung untuk lakukan investigasi menyeluruh.

Pernyataan tegas Anwar muncul setelah warganet berspekulasi bahwa kematian Zara melibatkan individu yang punya hubungan dengan tokoh politik. Anwar mengingatkan agar publik tidak asal menuduh tanpa bukti.

Pihak kepolisian sendiri menyebut telah memeriksa sekitar 60 saksi terkait insiden ini.

Baca Juga: Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Latih, Marsma Fajar Andriyanto Dimakamkan di Probolinggo Besok

Zara Jadi Simbol Tuntutan Keadilan dan Keselamatan Siswa

Meski Zara Qairina sebelumnya belum dikenal publik, kini namanya menjadi simbol perjuangan keadilan di Malaysia. Ia mewakili suara anak-anak yang terpinggirkan dan tidak berdaya dalam sistem pendidikan yang semestinya aman.

Kasus ini menyalakan kembali diskusi tentang perundungan di sekolah dan perlindungan siswa di lingkungan asrama. Spekulasi terus menyebar, termasuk tudingan terhadap pihak-pihak yang dianggap berkuasa.

Di media sosial, tagar #JusticeForZara terus bergema. Masyarakat Malaysia mendesak kejelasan penyebab kematian Zara dan menuntut akuntabilitas dari pihak sekolah serta aparat penegak hukum.

Zara telah tiada, namun perjuangan mencari keadilan untuknya baru saja dimulai.***