KONTEKS.CO.ID - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahathir Mohamad, mengejutkan publik dengan ikut turun ke jalan dalam aksi unjuk rasa yang menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim mundur dari jabatannya, Selasa kemarin.
Aksi yang digelar di pusat kota Kuala Lumpur itu diikuti ribuan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk kelompok oposisi dan aktivis prodemokrasi.
Mahathir, yang kini berusia 100 tahun, tampak berdiri di barisan depan massa aksi.
Dalam orasinya, ia menyebut bahwa pemerintahan Anwar telah gagal menyejahterakan rakyat dan malah memperdalam krisis ekonomi serta ketidakstabilan politik di Malaysia.
Baca Juga: 100 Tahun Mahathir Mohamad: Dapat Doa dari Anwar Ibrahim, Ini Aktivitas Sehatnya di Usia Senja!
“Kami sudah cukup bersabar. Pemerintah ini lebih banyak bicara daripada bekerja. Rakyat menderita,” ujar Mahathir di hadapan pendukungnya.
Aksi unjuk rasa ini digerakkan oleh koalisi berbagai kelompok masyarakat sipil dan partai politik oposisi, yang menilai kebijakan Anwar tidak mampu menjawab kebutuhan ekonomi pascapandemi dan makin memperlebar kesenjangan sosial.
Mereka menuntut pembentukan pemerintahan baru yang lebih kompeten dan transparan.
Pihak kepolisian menyatakan telah menurunkan pengamanan untuk menjaga ketertiban aksi.
Meski sempat terjadi ketegangan antara demonstran dan aparat, unjuk rasa berlangsung relatif damai hingga sore hari.
Anwar Ibrahim, yang menjabat sebagai perdana menteri sejak 2022, belum memberikan tanggapan langsung atas tuntutan pengunduran dirinya.
Namun, beberapa petinggi koalisi pemerintah menyebut aksi tersebut sebagai manuver politik lama yang tidak akan menggoyahkan stabilitas pemerintahan.
Artikel Terkait
Kejagung Pantau Keberadaan Riza Chalid, Terakhir Terdeteksi Berada di Malaysia
Rakyat Malaysia Menjerit Hidup Makin Susah, PM Anwar Ibrahim Gercep Turunkan Harga BBM dan Kucurkan Bansos
Siapa Istri Baru Riza Chalid? Diduga Nikahi Kerabat Sultan Malaysia, Jadi Keluarga Kerajaan"?
Red Notice Riza Chalid, Kejagung Pastikan Tangkap Si Raja Minyak Meski Dilindungi Kesultanan Malaysia