• Minggu, 21 Desember 2025

Tolak Mundur dari PM Malaysia, Anwar Ibrahim Sebut Ada Pihak yang Rindu Kekuasaan

Photo Author
- Rabu, 30 Juli 2025 | 16:42 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim menolak desakan mundur yang dilakukan peserta demontrasi pada Selasa kemarin. (Instagram Anwar Ibrahim)
PM Malaysia Anwar Ibrahim menolak desakan mundur yang dilakukan peserta demontrasi pada Selasa kemarin. (Instagram Anwar Ibrahim)

KONTEKS.CO.ID - PM Malaysia Anwar Ibrahim menanggapi tegas desakan mundur yang dilayangkan sejumlah kelompok oposisi dan massa pengunjuk rasa, termasuk dari mantan perdana menteri Tun Dr. Mahathir Mohamad.

Dalam konferensi pers di Putrajaya pada Selasa malam kemarin, Anwar menegaskan dirinya tidak akan menyerah pada tekanan politik jalanan.

“Saya dipilih secara sah melalui proses demokratis dan konstitusional. Saya tidak akan mengkhianati mandat rakyat,” ujar Anwar.

Desakan mundur terhadap Anwar muncul setelah unjuk rasa besar-besaran di Kuala Lumpur yang menyoroti ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi dan kebijakan pemerintah.

Baca Juga: Sebab Mahathir Mohamad Desak PM Malaysia Anwar Ibrahim Mundur hingga Turun ke Jalan

Dalam aksi itu, Mahathir Mohamad secara mengejutkan ikut turun ke jalan dan menyuarakan kritik keras terhadap kepemimpinan Anwar.

Menanggapi hal tersebut, Anwar menyebut aksi itu sebagai bagian dari dinamika demokrasi, tetapi menolak tudingan bahwa pemerintahnya gagal.

Ia mengklaim pemerintah persatuan yang dipimpinnya telah mencatatkan sejumlah kemajuan, termasuk dalam pengendalian inflasi dan menarik investasi asing.

“Kami tidak sempurna, tetapi kami bekerja keras setiap hari untuk memperbaiki ekonomi dan memperkuat institusi,” tambahnya.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Buka Suara: Ada Permintaan dari Indonesia soal Riza Chalid

Anwar juga menyindir manuver politik lawan-lawannya sebagai bentuk nostalgia kekuasaan yang tidak produktif.

“Ada pihak yang masih belum bisa move on dari masa lalu. Tapi rakyat tidak butuh drama politik, mereka butuh solusi nyata,” katanya.

Sementara itu, sejumlah pemimpin partai koalisi pemerintah menyatakan dukungan penuh kepada Anwar dan menyebut tuntutan pengunduran diri sebagai tidak berdasar.

Mereka menegaskan bahwa pemerintahan saat ini masih memiliki legitimasi dan dukungan parlemen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X