KONTEKS.CO.ID - Suasana mencekam melanda pusat Kota New York pada Senin, 28 Juli 2025 waktu setempat, setelah sebuah insiden penembakan terjadi di kawasan elit Midtown Manhattan.
Aparat keamanan langsung merespons dengan pengerahan besar-besaran drone pengintai, senjata laras panjang, dan rompi antipeluru mewarnai pengepungan di Park Avenue dan East 51st Street salah satu jantung aktivitas bisnis dan wisata di kota itu.
Wali Kota New York City, Eric Adams, mengumumkan secara langsung melalui media sosial X bahwa kota tengah menghadapi "investigasi penembakan aktif" dan meminta masyarakat untuk tidak keluar rumah, khususnya di sekitar lokasi kejadian.
"Kepada Warga New York: saat ini sedang berlangsung investigasi penembakan aktif di Midtown. Harap lakukan tindakan pencegahan keamanan yang tepat jika Anda berada di sekitar lokasi," tulis Adams.
Baca Juga: Bahlil Sebut Lebih Dulu Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD Sebelum Cak Imin
Wilayah yang dikunci merupakan kawasan padat dan strategis, dikelilingi oleh sejumlah hotel bintang lima, kantor pusat perusahaan global seperti Colgate-Palmolive dan KPMG, serta berbagai fasilitas umum lainnya.
Suasana pun mendadak berubah tegang ketika puluhan unit ambulans dan kendaraan taktis polisi mengepung area tersebut.
Menurut laporan media internasional seperti CNN dan AFP, insiden itu melibatkan seorang pria bersenjata yang menembaki warga dan aparat.
Sebanyak enam orang menjadi korban, termasuk seorang anggota kepolisian yang kini dilaporkan dalam kondisi kritis di rumah sakit terdekat.
Komisaris Polisi New York, Jessica Tisch, dalam pernyataan resminya menyebut bahwa pelaku penembakan berhasil “dinetralkan” di lokasi kejadian. Ia menegaskan bahwa situasi telah berhasil dikendalikan.
Baca Juga: Heboh Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Diblokir, Komisi III DPR Panggil PPATK
“Saat ini, lokasi kejadian telah dikepung dan pelaku penembakan tunggal telah dinetralisir,” ujar Tisch. Ia menambahkan, pelaku tewas di tempat dan tidak ada ancaman lanjutan.
Belum diketahui pasti motif penyerangan tersebut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk menelusuri latar belakang pelaku dan kemungkinan keterkaitan dengan jaringan kejahatan atau terorisme.
Penembakan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah kekhawatiran meningkatnya kekerasan bersenjata di Amerika Serikat.
Artikel Terkait
Total Tiga Warga Australia Ditangkap Terkait Penembakan Maut di Bali, Motif Masih Didalami
Tak Ada Kejahatan Sempurna, Pelaku Penembakan Maut di Bali Terungkap Berkat Barcode sebuah Palu
KontraS Catat 602 Kasus Kekerasan Polisi, 411 di Antaranya Penembakan
Kebakaran Toko Kosmetik di Melbourne, Polisi Ungkap Ada Benang Merah dengan Penembakan di Bali
Polisi Ungkap Terobosan Besar dalam Penembakan Maut Warga Australia di Bali