KONTEKS.CO.ID - Larangan terhadap atlet senam Israel membayangi Kejuaraan Dunia Senam Artistik ke-53 di Jakarta yang saat ini sedang berlangsung.
Indonesia, yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, menolak visa bagi enam atlet dan ofisial tim Israel.
Federasi Senam Israel menyebut keputusan itu sebagai “preseden berbahaya.”
Presiden federasi, Avi Sagi, mengaku heran dengan sikap Indonesia.
“Keputusan ini sulit dan sangat mengecewakan. Atlet kami telah berlatih berbulan-bulan untuk mewakili Israel dengan kehormatan, dan kami menyesalkan hak itu dirampas dari mereka,” katanya.
Ketua Komite Olimpiade Israel sekaligus anggota IOC, Yael Arad, pun mengecam keras sikap Indonesia dan FIG.
Baca Juga: Uni Eropa Tunda Aturan Anti-Deforestasi, LSM Khawatir Impor Kayu Bermasalah Terus Mengalir
“Pembatalan visa oleh pemerintah Indonesia dan sikap FIG merupakan sebuah skandal,” katanya.
“Para pemimpin olahraga dunia termasuk pejabat senior IOC dan Presiden Kirsty Coventry telah berupaya membatalkan keputusan ini karena bertentangan dengan nilai-nilai Olimpiade, regulasi FIG, serta Piagam Olimpiade yang melarang campur tangan politik dalam olahraga. Sikap Watanabe adalah yang paling mengecewakan.”
“Indonesia juga tidak pantas menjadi tuan rumah kompetisi internasional,” tambah Arad.
“Kami akan berupaya di semua level untuk memastikan hal itu tidak terjadi.”
Seperti diketahui Indonesia banyak mengajukan proposal untuk menjadi tuan rumah kejuaraan dunia.
Artikel Terkait
Banding Israel Ditolak Pengadilan Arbitrase Olahraga, Kejuaraan Senam Artistik 2025 Tetap di Jakarta
Banding Ditolak CAS, Israel Ngomel-Ngomel Tidak Bisa Ikut Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta
Ini Respons Terbaru FIG Soal Sikap Indonesia Tak Beri Visa Tim Senam Israel
Kejuaraan Senam Dunia 2025 di Jakarta Resmi Dibuka, Tanpa Atlet Asal Israel
IOC Gelar Rapat Khusus Bahas Indonesia yang Melarang Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025