Fuku-Matsu Mengamuk! Juara SEA Games Malaysia Tersingkir di Semifinal BWF World Tour Finals 2025

KONTEKS.CO.ID - Ganda putri Malaysia, Pearly Tan-Thinaah Muralitharan, harus mengubur mimpi ke final BWF World Tour Finals 2025 usai ditumbangkan pasangan Jepang Yuki Fukushima-Mayu Matsumoto.

Duel panas di Hangzhou Olympic Sport Centre Gymnasium, China, Sabtu 20 Desember 2025, berakhir pahit bagi juara SEA Games itu.

Tan-Thinaah menyerah dua gim langsung dengan skor 19-21, 13-21. Meski sempat memberi perlawanan sengit, duet Malaysia gagal meredam permainan agresif khas Fukushima-Matsumoto yang tampil solid sejak awal.

Baca Juga: KPK Tetapkan Bupati Bekasi Ade Kuswara Tersangka, Skema Ijon Proyek Jadi Sorotan Publik

Duel Ketat, Jepang Lebih Tahan Tekanan

Gim pertama dibuka dengan start positif dari Tan-Thinaah yang unggul lebih dulu. Reli panjang tersaji sepanjang pertandingan, membuat skor sempat imbang 10-10. Ganda Malaysia bahkan menutup interval dengan keunggulan tipis.

Namun, momentum berbalik setelah jeda. Fukushima-Matsumoto tampil lebih berani dan rapi, membalikkan keadaan menjadi 16-14.

Tekanan konsisten pasangan Jepang akhirnya mengunci gim pertama setelah pengembalian Thinaah melebar. Gim pembuka pun lepas dalam durasi 31 menit.

Gim kedua sempat memberi harapan bagi Tan-Thinaah. Mereka langsung tancap gas dan unggul jauh 7-1. Sayangnya, keunggulan itu tak bertahan lama.

Baca Juga: Jakarta Pilih Low-Key Rayakan Tahun Baru 2026: Tanpa Kembang Api! Lebih Sederhana dan Empatik

Fukushima-Matsumoto merespons dengan empat poin beruntun, menyamakan skor menjadi 10-10, lalu mengambil alih kendali permainan.

“Kami mencoba tetap agresif dan menekan sejak reli pertama,” ujar Fukushima usai pertandingan.

Selepas interval, pasangan Jepang tampil tanpa ragu. Serangan bertubi-tubi membuat Tan-Thinaah kewalahan hingga skor melebar 19-13. Kesalahan beruntun di depan net memastikan kemenangan Fukushima/Matsumoto sekaligus tiket final.

Baca Juga: SETARA Bongkar 8 Dugaan Pelanggaran HAM Harita Nickel, Penghargaan BHAM 2025 Dipertanyakan