KONTEKS.CO.ID - Menjelang perayaan HUT ke-80 RI, suasana politik tanah air makin hangat.
Salah satunya karena keputusan Presiden Prabowo yang memberikan amnesti kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada eks Mendag Tom Lembong.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming pun angkat bicara. Ia menyambut langkah tersebut dengan positif.
"Apalagi ini menjelang perayaan 17 Agustus, saya kira ini momen yang baik untuk merajut tali persaudaraan antar sesama anak bangsa," ucap Gibran di Mataram, NTB pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Baca Juga: Mantan Jubir KPK Johan Budi Jadi Komisaris Transjakarta, Siap Bawa Angin Segar?
Gibran juga percaya bahwa keputusan tersebut sudah melalui kalkulasi matang dari Presiden Prabowo. "Saya meyakini apapun yang sudah diputuskan oleh Bapak Presiden itu pasti sudah dikalkulasi secara matang," tambahnya.
Proses di Balik Keputusan Politik
Pemberian abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto dilakukan lewat mekanisme resmi. DPR telah menyetujui dua langkah tersebut melalui surat presiden (surpres) yang dikirimkan pada 30 Juli 2025.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengungkapkan bahwa ia yang mengusulkan langsung kepada Presiden Prabowo.
Baca Juga: Bebas dari Rutan Cipinang, Tom Lembong: Setelah 9 Bulan, Akhirnya Bisa Menghirup Udara Bebas
"Surat permohonan dari Hukum kepada Bapak Presiden untuk pemberian amnesti dan abolisi saya yang tanda tangan," ujar Supratman dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen pada Kamis, 31 Juli 2025.
Siapa Hasto dan Tom?
Hasto Kristiyanto sebelumnya divonis 3 tahun 6 bulan penjara dalam kasus suap dan perintangan penyidikan perkara Harun Masiku. Sedangkan Tom Lembong dihukum 4 tahun 6 bulan penjara terkait kasus importasi gula.
Dengan kebijakan ini, keduanya resmi mendapatkan pengampunan. Selain mereka, DPR juga menyetujui amnesti untuk 1.116 orang lainnya.
Baca Juga: Serba Rp80 di Peringatan HUT RI 17 Agustus Mendatang, dari Tarif Transportasi Hingga Diskon Belanja
Menuju Politik yang Lebih Adem?
Langkah ini memicu berbagai reaksi dari publik dan elite politik. Namun satu hal yang ditekankan Gibran adalah harapan agar bangsa Indonesia bisa makin solid di tengah momentum kemerdekaan.