• Minggu, 21 Desember 2025

Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito: Dengan Segala Kerendahan Hati, Kami Meminta Maaf

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 14:11 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta maaf terkait warga Aceh yang kibarkan bendera putih (Foto: dok. Kemendagri)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian meminta maaf terkait warga Aceh yang kibarkan bendera putih (Foto: dok. Kemendagri)


KONTEKS.CO.ID - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian kembali merespons banyaknya warga Aceh yang mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah.

"Mengenai pengibaran bendera putih, jadi menurut kami wujud aspirasi warga dalam menghadapi situasi bencana yang dialami," ujar Tito dalam konferensi pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat 19 Desember 2025.

Pemerintah, kata Tito, mendengar dan memahami sejumlah kritik, masukan, dan sikap masyarakat dalam penanganan bencana di Sumatra.

Baca Juga: Sidang Korupsi Rp46,8 Miliar Dua Pejabat PT PP Digelar Selepas Tahun Baru

"Dengan segala kerendahan hati, kami meminta maaf ya bila ada kekurangan yang ada, memang kendala yang dihadapi cukup besar, karena medan yang cukup berat," kata Tito.

Namun, kata Tito, pemerintah wajib bekerja mengatasi berbagai kendala.

Eks Kapolri itu juga memastikan pemerintah akan terus memperbaiki kinerja dan secepatnya memenuhi kebutuhan darurat di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

"Uluran tangan dari warga masyarakat telah banyak bantu untuk tahap darurat Sumatra. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah tulus membantu masyarakat Indonesia atas uluran tangan dan gotong royong," ujarnya.

"Kita terus bersama-sama dalam bingkai soliditas kebangsaan dan kemanusiaan untuk segera memulihkan," imbuh Tito.

Baca Juga: Ini Temuan BPK, PLN Kehilangan Rp719,9 Miliar dari Proyek Smelter ANTAM

Sebelumnya, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem makna di balik pengibaran bendera putih itu merupakan simbol solidaritas hingga permintaan bantuan dari pihak lain.

Selain berharap datangnya bantuan, Mualem menyebut, bendera putih juga menjadi bentuk protes masyarakat terhadap lambannya penanganan bencana oleh pemerintah pusat.

Dia menilai, langkah penanganan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat masih belum memadai, baik dari sisi distribusi logistik maupun pembukaan akses jalan yang hingga kini masih tertutup.

"Kalau kita artikan menurut kacamata saya mulai dari solidaritas, simpatisan dan rasa ingin dibantu," ujarnya kepada wartawan mengutip Kamis, 18 Desember 2025.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X