Bendera Putih Berkibar di Aceh, Mualem: Masyarakat Protes Pemerintah Lamban Tangani Bencana

KONTEKS.CO.ID - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem angkat bicara terkait maraknya warga yang mengibarkan bendera putih di usai bencana di daerah tersebut.

Menurut Mualem, makna di balik pengibaran bendera putih itu merupakan simbol solidaritas hingga permintaan bantuan dari pihak lain.

Selain berharap datangnya bantuan, Mualem menyebut, bendera putih juga menjadi bentuk protes masyarakat terhadap lambannya penanganan bencana oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Noel Ebenezer Ngaku Siap Hadapi Persidangan, KPK Sebut Nilai Pemerasan Capai Rp201 Miliar  

Dia menilai, langkah penanganan pemerintah daerah bersama pemerintah pusat masih belum memadai, baik dari sisi distribusi logistik maupun pembukaan akses jalan yang hingga kini masih tertutup.

"Kalau kita artikan menurut kacamata saya mulai dari solidaritas, simpatisan dan rasa ingin dibantu," ujarnya kepada wartawan mengutip Kamis, 18 Desember 2025.

"Ya, seperti itu. Yang jelas bendera putih itu berharap ada perhatian orang lain baik dalam negeri maupun luar negeri," imbuhnya.

Diketahui, banyak warga di Aceh yang merupakan korban banjir bandang mengibarkan bendera putih

Fenomena ini menjadi sorotan. Sebab, mencerminkan kondisi darurat yang dialami warga di daerah terdampak.

Baca Juga: Caplok Bulat-Bulat FC Barcelona, Pangeran MBS Sodorkan Uang Kontan Rp196 Triliun

Mereka putus asa terhadap penanganan bencana yang dinilai belum memadai.

Warga memasang bendera putih di sejumlah titik strategis, seperti jembatan dan pinggir jalan di wilayah Aceh Tamiang dan Kota Langsa.

Pemandangan tersebut menjadi simbol protes sekaligus jeritan warga yang terdampak bencana berkepanjangan.

Pengibaran bendera putih merupakan simbol penyerahan diri karena merasa tidak berdaya menghadapi kondisi banjir yang belum tertangani secara optimal.