KONTEKS.CO.ID - Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, masih tetap menolak dilengserkan sepihak oleh Majelis Syuriyah.
Ia meyakini konflik saat ini dapat diselesaikan di Muktamar PBNU yang bakal diadakan tak lama lagi.
Gus Yahya, sapaan akrabnya mengatakan, polemik yang terjadi di internal organisasi tak menyurutkan PBNU untuk hadir membantu dan berkontribusi kepada masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Canggih! Ilmuwan Rusia Ciptakan Software Pengubah Panas Panel Surya Jadi Air Bersih
"Bahwa dalam kondisi apapun, organisasi (PBNU) ini harus tetap perform, harus tetap bekerja dengan baik guna menjalankan tugas-kewajibannya hadir di tegah masyarakat, berkontribusi untuk menghadapi dan mengatasi persoalan yang timbul dalam masyarakat," katanya kepada awak media di Kantor PBNU, Jumat 28 November 2025.
Tugas dan kewajiban PBNU, tegas dia, tak boleh berhenti dengan alasan apapun. Sepertinya halnya yang sekarang terjadi yakni adanya turbulensi di internal PBNU. Sebab tugas dan kewajiban itu sudah diamanatkan saat Muktamar PBNU sebelumnya.
"Buat kami (pengurus PBNU) ini tanggungjawab keagamaan, harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta’ala, kami akan terus mengerjakan tugas tak peduli keadaan, tidak peduli cuaca. Itulah sebabnya hari ini (Jumat) kita jalankan rapat, agenda paling penting mendiskusikan draft tentang roadmap Nahdlatul Ulama 25 tahun ke depan," bebernya.
Baca Juga: Helikopter Caracal TNI AU Dikerahkan, 2,2 Ton Bantuan Udara Selamatkan Korban Banjir–Longsor Sumut
PBNU sudah mendesain roadmap untuk 25 tahun ke depan guna melakukan transformasi organisasi dan mengantisipasi tantangan ke depan. Jadi PBNU bisa terus meningkatkan level khidmahnya kepada rakyat Indonesia.
Disebut Gus Yahya, tantangan itu termasuk turbulensi yang mungkin terjadi di dalam PBNU seperti yang berlangsung sekarang. Tapi ditegaskannya lagi, turbulensi itu tak mengendurkan organisasi untuk terus hadir di tengah masyarakat.
"NU harus tetap perform, termasuk PBNU harus tetap perform,” imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam turbulensi itu ada masalah yang tak menemukan titik temunya, tapi bisa diselesaikan di Muktamar. Terutama mengenai penggantian Ketua Umum PBNU di mana masalah ini bisa diselesaikan melalui Muktamar bersama yang waktu penyelenggaraannya juga sudah semakin dekat.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Pastikan UMKM Belum Wajib Setor Laporan Keuangan via FRSW di 2027
"Mengenai turbulansi ini, nggak ada jalan keluar selain mari kita kembali bersama-sama menyelenggarkan mutamar yang jadwalnya tidak lama lagi. Tinggal menyelesaikan sejumlah hal teknis saja, kalau sudah mutamar, sudah selesai. Tidak ada disput lagi. Saya juga mengupayakan komunikasi ke berbagai pihak, khususnya Rais Aam," katanya. ***
Artikel Terkait
Gus Yahya Tegaskan: Tidak Ada Pejabat NU yang Bisa Memberhentikan Ketum PBNU
Audit Internal PBNU Ungkap Aliran Rp100 Miliar dengan Dugaan TPPU
Katib Syuriah PBNU: Surat Pemberhentian Gus Yahya Benar dan Sah
Katib Syuriyah PBNU Tegaskan Keabsahan Dokumen, Gus Yahya Tetap Tegaskan Tidak Sah
Khatib Syuriyah PBNU Buka Peluang Gus Yahya Tetap di Kursi Ketua Umum, Begini Caranya!