Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani merinci temuan sejumlah barang ilegal yang diamankan dalam operasi tersebut.
"Minyak gorengnya 2,04 ton. Tepung terigunya 600 kg. Terus, susunya 900 liter. Parfumnya itu ada 240 pieces parfum. Mi impornya ada 360 pieces. Kemudian, frozen food, makanan yang dibekukan itu ada 30 dus," jelasnya.
Rizal mengatakan ada tiga kapal yang ditangkap dalam operasi ini, yaitu KM Permata Pembangunan, KM Sampurna 03, dan KM Rezki.
Sebelumnya, importir diam-diam memasukan beras impor tanpa izin ke Indonesia dengan pintu masuk di Sabang, Aceh.
Mentan mengungkapkan, beras impor tanpa izin atau ilegal yang masuk sebanyak 250 ton. Beras itu berasal dari Thailand dan masuk ke wilayah Indonesia melalui Sabang, Aceh.
Impor beras ini juga tak sesuai dengan perintah Presiden Prabowo Subianto dalam membangkitkan sektor pertanian demi swasembada pangan.
Awalnya Amran mendapat informasi sebanyak 250 ton beras impor masuk secara ilegal dari Sabang, Aceh, pada Minggu 23 November 2025.
Baca Juga: Laporan Warga Bikin Sindikat Sabu 21,9 Kilogram Tumbang di Entikong
Lalu ia tindaklanjuti dengan mengintegrasikan supaya dilakukan penyegelan.
"Kami terima laporan tadi sekitar jam dua, bahwa ada beras (ilegal) masuk di Sabang. Itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pemerintah pusat," ungkap Amran dalam konferensi pers di Kalibata 10, Jakarta Selatan, Minggu 23 November 2025.
Kementan segera berkoordinasi dan memastikan beras ini disegel dan tidak beredar ke pasar.***
Artikel Terkait
Soal 'Poles-Poles Beras Busuk', Pemred Tempo Minta Kementan Jangan Tafsirkan Keputusan Dewan Pers secara Sepihak
Stok Jumbo Beras Bulog Dinilai Bisa Jadi 'Bom Waktu’, Ini Risikonya
Gatot Soebroto, Sang Penyelamat Karier Militer 'Monyet' Soeharto Akibat Kasus Beras
Mentan Amran Kebobolan, 250 Ton Beras Impor Masuk dari Sabang Aceh
Gudang Beras Ilegal Disegel, Pemerintah Lindungi Harga Gabah Petani