• Senin, 22 Desember 2025

Gudang Beras Ilegal Disegel, Pemerintah Lindungi Harga Gabah Petani

Photo Author
- Senin, 24 November 2025 | 13:50 WIB
Bulog Buka-bukaan soal SPHP: Stok 3,9 Juta Ton Beras, Hanya 0,1% Direproses tapi Tetap Dipastikan Aman Dikonsumsi. (Freepik.com)
Bulog Buka-bukaan soal SPHP: Stok 3,9 Juta Ton Beras, Hanya 0,1% Direproses tapi Tetap Dipastikan Aman Dikonsumsi. (Freepik.com)

KONTEKS.CO.ID - Upaya pemerintah untuk melindungi harga gabah petani lokal dari kehancuran akibat serbuan produk asing ilegal, kini dibuktikan dengan tindakan tegas di lapangan.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, memimpin langsung operasi penyegelan gudang yang menimbun 250 ton beras impor ilegal asal Thailand yang masuk melalui Sabang, Aceh.

Langkah ini diambil untuk memastikan jerih payah petani dalam negeri tidak dikhianati oleh masuknya beras luar yang dapat merusak harga pasar.

Operasi penindakan ini menyasar gudang milik PT Multazam Sabang Group, perusahaan yang dilaporkan nekat melakukan impor tanpa mengantongi izin resmi dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Rombongan Wisman Prancis Puji Keindahan Borobudur dan Prambanan: Paling Diburu Turis Tajir Melintir!

Mentan Amran bergerak cepat bersama aparat penegak hukum, termasuk Kapolda, Kabareskrim, dan Pangdam, untuk memblokir peredaran beras tersebut.

Jika 250 ton beras ini lolos ke pasar, dampaknya akan langsung memukul stabilitas harga yang saat ini sedang dijaga ketat demi kesejahteraan petani.

"Sekitar jam 2 kami terima laporan bahwasannya ada beras masuk di Sabang, itu 250 ton tanpa izin dari pusat, tanpa persetujuan pusat.

Baca Juga: Anak Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Babi di Agam, Begini Kondisinya

Tadi langsung kami telepon Kapolda, kemudian Kabareskrim, kemudian Pak Pangdam. Langsung disegel.

Ini berasnya, kami perintahkan tidak boleh keluar," tegas Amran saat dikonfirmasi, Senin, 24 November 2025, dilansir dari CNBC Indonesia.

Penyelidikan awal mengungkapkan adanya indikasi niat jahat yang terencana dari pihak importir.

Amran membeberkan kejanggalan dalam lini masa perizinan yang menunjukkan bahwa impor ini telah disiapkan secara diam-diam untuk menelikung kebijakan nasional.

Baca Juga: Aneh, KTT G20 di Johannesburg Ditutup Afrika Selatan dengan Menyerahkan Jabatan Presiden ke AS yang 'Bolos'

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X