• Minggu, 21 Desember 2025

Momen Haru Tutut Saat Ucap Terima Kasih ke Presiden Prabowo Usai Soeharto Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan

Photo Author
- Senin, 10 November 2025 | 16:39 WIB
 Tutut Soeharto ucapkan terima kasih atas gelar Pahlawan Nasional. (X @TututSoeharto49)
Tutut Soeharto ucapkan terima kasih atas gelar Pahlawan Nasional. (X @TututSoeharto49)

 

KONTEKS.CO.ID - Presiden ke-2 Republik Indonesia, Soeharto, resmi dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 10 November 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Gelar tersebut diberikan kepada perwakilan ahli waris, termasuk putri sulung Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana atau yang akrab disapa Tutut, dan adiknya, Bambang Trihatmojo.

Usai acara, Tutut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Prabowo dan seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Terduga Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta, Densus 88: Siswa Bawa 7 Bom, 4 Meledak, dan 3 Gagal Meledak

“Terima kasih kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan rakyat Indonesia,” kata Tutut dengan khidmat.

Gelar pahlawan ini diberikan bersamaan dengan penganugerahan kepada sepuluh tokoh nasional lain.

Meski tidak lepas dari pro-kontra di publik, Tutut menilai hal itu wajar dan bagian dari demokrasi. Ia berharap kritik tetap seimbang dengan menghargai kontribusi ayahnya bagi bangsa.

“Apa yang telah dilakukan oleh bapak saya sejak muda sampai beliau mangkat, itu semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia. Jadi, boleh-boleh saja kontra tapi jangan ekstrem,” ujar Tutut.

Baca Juga: Biodata Tai Tzu Ying, Resmi Gantung Raket: Dari Puncak Dunia hingga Momen Berat di Olimpiade Paris 2024

Soeharto, Pahlawan Nasional Bidang Perjuangan dan Politik

Berdasarkan keterangan pembawa acara, Soeharto ditetapkan sebagai pahlawan nasional di bidang perjuangan bersenjata dan politik. Rekam jejaknya sejak masa awal kemerdekaan menjadi salah satu pertimbangan utama.

Soeharto tercatat sebagai figur penting yang bergerak langsung di lapangan pada fase awal Republik Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai wakil komandan BKR di Yogyakarta dan memimpin operasi pelucutan senjata tentara Jepang di Kota Baru pada 1945.

Kontribusi tersebut menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa yang kemudian mengantarkannya menjadi sosok yang dihormati di tingkat nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X