• Minggu, 21 Desember 2025

Jokowi Setuju Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Punya Peran dan Jasa Terhadap Negara

Photo Author
- Kamis, 6 November 2025 | 17:38 WIB
Jokowi dukung Soeharto dan Gus Dur jadi pahlawan nasional (YouTube)
Jokowi dukung Soeharto dan Gus Dur jadi pahlawan nasional (YouTube)

"Iya, biasa dalam negara demokrasi ada pro kontra, ada yang setuju, ada yang tidak setuju saya kira biasa," katanya.

"Tapi yang jelas ini kan ada tim, ada timnya, para pakar yang juga memiliki pertimbangan-pertimbangan yang kita semua harus menghargainya," imbuhnya lagi.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menerima daftar berisi 49 calon pahlawan nasional dari Fadli Zon, Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).

Baca Juga: Quraish Shihab Mundur dari BTN Jadi Babak Baru Pemisahan Unit Syariah

Di antara nama-nama tersebut tercantum Presiden Kedua RI Soeharto dan Presiden Keempat RI Gus Dur.

Dari total 49 nama, 24 di antaranya masuk dalam kategori prioritas.

Ia menjelaskan proses penetapan calon pahlawan dimulai tingkat kabupaten/kota oleh masyarakat dan para ahli setempat.

Setelah itu, nama-nama yang lolos diserahkan ke tingkat provinsi untuk dikaji kembali Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD).

Baru setelah itu dibawa ke tingkat pusat melalui Kementerian Sosial.

Baca Juga: Praktik Mafia Terorganisir, Prof Romli: Masa Orba Masuk Subversif Ancaman Hukuman Mati

“Setelah melalui TP2GP di Kementerian Sosial, barulah nama-nama tersebut diserahkan kepada Dewan GTK untuk ditelaah lebih lanjut,” kata Fadli dalam keterangan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 5 November 2025.

Fadli yang juga menjabat sebagai Menteri Kebudayaan menambahkan, sembilan dari nama yang diajukan merupakan calon lama yang telah dibahas pada periode sebelumnya.

Sedangkan 40 nama lainnya adalah usulan baru tahun ini.

“Semua calon sudah memenuhi kriteria. Riwayat hidup dan perjuangannya diteliti secara ilmiah melalui berbagai tahapan. Jadi tidak ada yang diusulkan tanpa dasar kuat,” kata Fadli usai bertemu Presiden Prabowo.***

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X