• Minggu, 21 Desember 2025

Di Balik Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD: Jonan Dipecat, Natuna Utara Jangan Sampai Diambil China

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:41 WIB
Posisi Natuna bagian utara bisa saja diambil China karena Indonesia gagal bayar utang proyek kereta cepat Whoosh yang didanai China. (Google Earth)
Posisi Natuna bagian utara bisa saja diambil China karena Indonesia gagal bayar utang proyek kereta cepat Whoosh yang didanai China. (Google Earth)

KONTEKS.CO.ID - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap kembali kisah di balik proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) yang kini menimbulkan polemik pembayaran utang.

Dalam podcast ‘Terus Terang’, Mahfud menyebut sejak awal sejumlah pejabat sudah memperingatkan proyek itu tidak layak secara ekonomi.

“Pak Jonan, Ignasius Jonan, yang jadi Menteri Perhubungan waktu itu, menyatakan tidak setuju. Pak, ini tidak visibel. Kata Pak Jonan. Lalu Pak Jonan dipecat. Digantikan,” ujar Mahfud.

Baca Juga: Mahfud MD Dukung Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Whoosh Pakai APBN, Ini Alasannya

Menurut Mahfud, setelah Jonan diganti, Presiden Joko Widodo memanggil pakar transportasi Agus Pambagio untuk dimintai pendapat.

“Sesudah mecat Jonan, dia (Presiden) tanya, ‘Pak Agus gimana ini?’ Pak, ini tidak visibel. Rugi negara. Ini menurut Agus? Menurut Agus Pambagio,” tuturnya.

Mahfud mengutip pernyataan Agus Pambagio dalam tayangan yang ia tonton.

Baca Juga: Sidang Gugatan Konsumen SPBU Swasta Vs Bahlil Kembali Digelar, Penggugat Harap Selesai di Mediasi, Ini Syaratnya

“Rugi negara. Ini atas ide siapa? Kata Agus. Atas ide saya, kata Jokowi. Kata Presiden. Atas ide saya sendiri.”

Mahfud menambahkan, Agus kemudian memilih mundur setelah mendengar langsung pengakuan tersebut.

“Ya sudah, kalau sudah ini Bapak mau jadi kebijakan, kita tidak bisa apa-apa. Pergi si Agus,” ujar Mahfud menirukan.

Baca Juga: Pasar Senggol Turkiye 2025, Simbol Diplomasi Budaya Indonesia di Kancah Dunia

Mahfud menilai kini kekhawatiran itu terbukti, karena proyek tersebut tidak mampu membayar utang.

Ia lalu memperingatkan dampak serius jika Indonesia gagal bayar kepada pihak China.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X