• Minggu, 21 Desember 2025

Tsunami Akibat Gempa M7,6 Terdeteksi di Melonguane, Ganalo, dan Beo, BMKG: Masyarakat Harus Tetap Waspada

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 10:26 WIB
BMKG mengonfirmasi adanya gelombang tsunami kecil akibat gempa bumi berkekuatan M7,6.
BMKG mengonfirmasi adanya gelombang tsunami kecil akibat gempa bumi berkekuatan M7,6.

KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi adanya gelombang tsunami kecil akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 yang mengguncang Laut Filipina, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat, 10 Oktober 2025, pukul 08.43 WIB.

Dalam laporan pemutakhiran resmi, BMKG mendeteksi tsunami di beberapa wilayah pesisir Kepulauan Talaud.

Terjadi di Melonguane pada pukul 09.06 WIB, dengan tinggi gelombang 0,11 meter, kemudian diGanalo pada pukul 09.09 WIB, dengan tinggi gelombang 0,05 meter, dan di wilayah Beo pukul 09.12 WIB, dengan tinggi gelombang 0,05 meter.

Baca Juga: BMKG Juga Keluarkan Peringatan Tsunami di Papua Pascagempa Kuat Hantam Melonguane dan Keerom

Sebelumnya, tsunami juga telah terdeteksi di Essang setinggi 0,17 meter (17 sentimeter) pada pukul 09.08 WIB.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau agar masyarakat pesisir tetap waspada terhadap potensi kenaikan muka air laut, meski tinggi gelombang yang terpantau relatif kecil.

“Masyarakat kami minta menjauhi dari sekitar pantai hingga pukul 14.00 WIT. Ini sifatnya waspada karena kurang dari setengah meter,” ujar Dwikorita.

Ia juga mengingatkan agar warga tidak panik, namun tetap memperhatikan instruksi dari pihak berwenang.

Baca Juga: Gempa Susulan M4,8 Guncang Sulawesi Utara, Status Peringatan Tsunami Masih Waspada

“Kami mohon masyarakat tetap tenang, tapi tetap waspada, terutama di sekitar pantai mohon menjauh sampai batas dua jam dari peringatan kedatangan,” katanya.

Gempa utama dengan magnitudo M7,6 terjadi di koordinat 7,23° LU dan 126,83° BT, sekitar 275 km barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 km.

Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng dan memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Baca Juga: OJK Minta Bank Blokir 27 Ribu Lebi Rekening Diduga Terkait Judol

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X