Sementara itu, pihak Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa pembangunan kilang membutuhkan waktu, dana besar, dan perencanaan matang agar tidak membebani keuangan negara.
Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, menegaskan bahwa proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sedang dikebut.
"Kilang di Balikpapan sedang dibangun, akan segera selesai," ujar Agung kepada wartawan di Jakarta pada 3 Oktober 2025.
Proyek ini, dengan kemajuan 96 persen, diproyeksikan tingkatkan produksi dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, dan beroperasi akhir tahun ini.
Baca Juga: Adik JK Belum Ditahan tapi Hanya Dicegah ke Luar Negeri, Bareskrim Usut Dugaan TPPU
Minimnya investasi kilang baru, menurut berbagai analis energi, berpotensi menciptakan defisit pasokan BBM hingga 300 ribu barel per hari pada 2030 jika tidak segera diantisipasi pemerintah dan BUMN energi tersebut.
Subsidi energi Rp498,8 triliun di APBN 2025, terus membengkak akibat impor.
Dengan 18 proyek kilang dan tangki penyimpanan senilai Rp232 triliun di bawah Presiden Prabowo, diharapkan mampu kurangi ketergantungan. Tentu ada risiko yang harus siap dihadapi. Seperti kebakaran di Dumai dan secara nyata mengingatkan risiko operasional.
Baca Juga: KPK Panggil 4 Saksi dalam Kasus Kuota Haji Hari Ini, Termasuk Eks Bendahara Amphuri
Direktur Eksekutif IESR (Institute for Essential Service Reform), Fabby Tumiwa mengatakan pembangunan kilang bukan menjadi solusi tunggal untuk menekan impor BBM
Pembukaan kilang baru malah berpotensi meningkatkan impor minyak mentah, meski di satu sisi impor produk BBM bisa dikurangi.
Dapat disimpulkan bahwa strategi pembangunan kilang sebaiknya tidak selalu dikaitkan dengan ketahanan energi. Pemerintah perlu realistis menilai potensi produksi minyak domestik dan tren konsumsi energi ke depan.
Baca Juga: Skandal Nadiem Makarim, Ahli Hukum: Tersangka Tanpa Bukti Cukup, HAM Dilanggar?
"Target produksi 1 juta barel per hari yang dicanangkan sejak era Jokowi sepertinya sulit tercapai. Ladang minyak baru juga jarang ditemukan, sementara temuan eksplorasi belakangan lebih banyak berupa gas. Jadi harus jujur, apakah memang bangun kilang itu solusi jangka panjang atau justru beban," katanya.***
Artikel Terkait
Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Bahlil Lahadalia Seperti Dipermalukan Simon Aloysius Mantiri
Menkeu Purbaya Sindir Pertamina Malas Bangun Kilang: Bahlil dan Agung Wicaksono Balas Tajam!
Sidang Perdana Anak Riza Chalid 13 Oktober 2025: Kasus Korupsi Minyak Pertamina Seret Nama-Nama Besar
Dirjen Migas Jangan Main Paksa Swasta Beli BBM dari Pertamina
Kejagung Kembali Periksa Kepala SKK Migas Terkait Korupsi Minyak Mentah Pertamina