KONTEKS.CO.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menilai progres proyek-proyek kilang di Indonesia nyaris tak bergerak selama lebih dari dua dekade, sehingga ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat.
Dalam rapat koordinasi ekonomi dan energi pekan lalu, Purbaya melontarkan kritik keras terhadap Pertamina yang dinilainya “malas merealisasikan proyek kilang” yang sudah dijanjikan sejak krisis ekonomi 1998.
“Sejak krisis sampai sekarang, tidak ada satu pun kilang baru yang selesai dibangun. Padahal kebutuhan energi terus meningkat,” ujarnya.
Catatan menunjukkan, kilang terakhir yang dibangun dari nol adalah Kilang Balongan di Indramayu pada 1994. Setelah itu, berbagai proyek seperti Tuban, Bontang, dan Balikpapan hanya sebatas rencana atau sekadar revitalisasi kilang lama tanpa menambah kapasitas signifikan.
Akibat stagnasi itu, kapasitas kilang nasional selama lebih dari 20 tahun tetap berada di kisaran 1 juta barel per hari, jauh di bawah kebutuhan konsumsi nasional yang terus melonjak.
Kegagalan mempercepat pembangunan kilang membuat Indonesia semakin bergantung pada impor BBM.
Data Kementerian Keuangan mencatat, impor BBM meningkat 5–7 persen per tahun, sementara kapasitas produksi dalam negeri tidak bertambah.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Sunat DBH DKI Jakarta Rp15 T: Fiskal Ketat tapi Pramono Legawa!
“Kita sudah tawarkan skema kerja sama Build, Operate, Transfer dengan investor asing, tapi ditolak dengan alasan kapasitas berlebih. Ini tidak masuk akal,” kata Purbaya.
Kritik keras ini muncul hanya sehari sebelum terjadinya kebakaran di kilang Pertamina Dumai, Riau, pada 1 Oktober 2025. Insiden ini oleh banyak pihak dianggap sebagai simbol kegagalan tata kelola industri kilang nasional.
Menanggapi kritik tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta publik melihat secara utuh perkembangan proyek kilang yang sedang berjalan.
Baca Juga: 4 Teroris ISIS Dibekuk Densus 88! Ansharut Daulah Aktif Propaganda di Medsos: Dari Like jadi Bom
“Kilang Balikpapan sudah 96,5 persen rampung dan memasuki tahap commissioning. Ini bukti nyata pemerintah tetap bekerja,” jelas Bahlil.
Artikel Terkait
Penolakan SPBU Swasta Beli BBM Pertamina, Bahlil Lahadalia Seperti Dipermalukan Simon Aloysius Mantiri
Menkeu Purbaya Sindir Pertamina Malas Bangun Kilang: Bahlil dan Agung Wicaksono Balas Tajam!
Sidang Perdana Anak Riza Chalid 13 Oktober 2025: Kasus Korupsi Minyak Pertamina Seret Nama-Nama Besar
Dirjen Migas Jangan Main Paksa Swasta Beli BBM dari Pertamina
Kejagung Kembali Periksa Kepala SKK Migas Terkait Korupsi Minyak Mentah Pertamina