KONTEKS.CO.ID - Di balik layar wacana reformasi Polri, bursa calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pengganti Jenderal Listyo Sigit Prabowo mulai memanas.
Menurut mantan perwira intelijen, Kolonel (Purn) Sri Radjasa, saat ini tengah terjadi adu kuat antara dua kubu, yakni kubu Listyo Sigit yang telah menyiapkan 'putra mahkota', dan kubu Presiden Prabowo Subianto yang disebut memiliki kandidat 'kuda hitam'.
Menurut Sri Radjasa, ia mendapatkan informasi valid bahwa sebelum mutasi dan promosi pada Juni 2025, Presiden Prabowo pernah marah karena perintahnya untuk memoromosikan seorang jenderal Polri berprestasi menjadi kapolda diabaikan oleh Kapolri Listyo Sigit.
Baca Juga: Selain Bali, Dampak Gempa M5,7 Banyuwangi Juga Menular hingga Situbondo dan Bondowoso
"Terjadilah mutasi dan keluar SKEP, tetapi nama itu tidak ada. Prabowo marah, dan promosi jenderal itu disusulkan (di SKEP berikutnya)," ungkapnya.
Sri Radjasa tegas menyebut peristiwa yang terjadi pada tahun 2025 ini merupakan tindakan insubordinasi dari Kapolri Listyo Sigit terhadap perintah Prabowo dan bisa dipidana. "Sanksinya penjara atau dipecat," tegasnya.
Ia menyebut, Presiden Prabowo sendiri telah memiliki calonnya sendiri yang masih dirahasiakan.
Baca Juga: Ini Tarif Listrik Hingga Akhir Tahun 2025
Sosok calon kapolri pilihan Prabowo ini, ujar Sri Radjasa, saat ini masih berpangkat bintang dua, penerima penghargaan Adhi Makayasa sebagai lulusan Akpol terbaik, dan saat ini sedang menjabat sebagai Kapolda.
Sri Radjasa menambahkan, kandidat ini sadar bahwa dirinya tengah menjadi target. "Sampai hari ini yang bersangkutan selalu dicari kesalahannya oleh kelompok Sigit," ungkapnya.
Meskipun masih berpangkat bintang dua, ia meyakini peluangnya tetap besar karena dalam sejarah Polri, pernah terjadi kenaikan pangkat kilat dalam dua hari dari bintang dua menjadi bintang empat untuk menjabat Kapolri, karena hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.
Baca Juga: Gerakan Setop Tot Tot Wuk Wuk Viral, Polisi Evaluasi Penggunaan Sirene dan Strobo di Jalan Raya
Di sisi lain, Sri mengatakan Kapolri Listyo Sigit pun sudah menyiapkan skenario suksesi kepada dua 'putra mahkota' untuk memastikan kelangsungan agenda dan perlindungan bagi kelompoknya.
Pertama, ungkap Sri, adalah Komjen Dedi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri. Nama kedua yakni Komjen Suyudi Ario Seto yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Artikel Terkait
Ramai Isu Kapolri Diganti, Lemkapi: Presiden Prabowo Masih Butuh Sosok Listyo Sigit
Desak Prabowo Ganti Listyo Sigit, Eks Danjen Kopassus: Banyak Sekali Dosanya!
Kapolri Listyo Sigit Bentuk Tim Transformasi Reformasi Polri, Pastikan Akuntabilitas dan Profesionalisme
Bentuk Tim Reformasi Polri, Ini Kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Dasco: Tim Reformasi Polri Bentukan Listyo Sigit Tak Bertentangan dengan Pemerintah