KONTEKS.CO.ID – Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, menilai pergantian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani ke Purbaya Yudhi Sadewa tidak memberikan harapan signifikan.
"Tidak terlalu berharap untuk adanya perbaikan yang signifikan ya dengan menteri baru ini," kata Marwan dalam siniar Realita Tv dikutip pada Jumat, 19 September 2025.
Menurutnya, pergantian atau reshuffle menkeu ini tidak otomatis dapat mengatasi kekurangan dana APBN karena ini terkait program yang akan dijalankan.
Ia lantas menyebut beberapa program yang memerlukan anggaran yang sangat besar, di antaranya Makan Bergizi Gratis (MBG) serta Koperasi Merah Putih.
"Memaksakan program yang terlalu berlebihan dalam kondisi keuangan seperti sekarang ini," ujarnya.
Menurut Marwan, tidak bisa sepenuhnya menyalahkah Sri Mulyani karena dana yang tersedia itu hanya itu. "Ya [sumber masalahnya bukan menterinya]."
Marwan lebih lanjut menyampaikan, Sri Mulyani juga mempunyai kepercayaan dari dalam dan luar negeri karena dianggap bisa mengendalikan fiskal.
"Nah, ini yang dimiliki oleh Sri Mulyani. Kita tidak tahu untuk menteri keuangan yang sekarang ini seperti apa," katanya.
Marwan meminta Presiden Prabowo untuk melakukan evaluasi karena kalau dananya minim, sedangkan programnya banyak dan memerlukan dana sangat besar, menkeu baru pun pasri akan kesulitan.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Tegas Tolak Tax Amnesty Jilid III, Sebut Sinyal Pembayar Pajak untuk Melanggar
"Introspeksilah, karena siapapun menteri keuangannya, pasti kedodoran," katanya.
"Introspeksilah, karena siapapun menteri keuangannya, pasti kedodoran," katanya.
"Saya kira mengganti menteri oke, tapi Presiden juga coba introspeksi dan menahan diri," ucapnya.
Marwan lantas menyebut program MBG yang anggarannya besar apakah bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ia mengaku ragu.
"Kalau konsumtif, bagaimana kita bilang ini akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi?" ucapnya.
"Ini sifatnya spending dan besarnya itu kalau tidak salah tahun depan sudah lebih dari Rp300 triliun untuk sesuatu yang konsumtif," katanya.***
Artikel Terkait
Pengamat Ungkap 3 Beda Gaya Purbaya Yudhi vs Sri Mulyani saat Kelola Uang Negara
Menkeu Purbaya Telepon Kring Pajak, Tanya-Tanya soal Coretax
Menkeu Purbaya Tegas Tolak Tax Amnesty Jilid III, Sebut Sinyal Pembayar Pajak untuk Melanggar
Tutut Soeharto Sebut Sudah Cabut Gugatan ke Menkeu Purbaya, Dibantah PTUN
Menkeu Purbaya Yakin Dampak Rp200 Triliun akan Terasa Satu atau Dua Minggu Lagi